Senin, 26 Desember 2016

Kesalahan yang biasanya terjadi dalam penggunaan Construct 2 (Awam)


Untuk pengguna Construct2 yang masih baru menggunakan dan awam dalam penggunaannya, terkadang melakukan kesalahan kesalahan yang cukup fatal dalam pembuatan gamenya sehingga seringkali membuat kinerja melambat atau malah hasil export game yang dibuat nya tidak optimal. Nah apa sajakah kesalahan yang dibuat tersebut?
Berikut gametutorialid persembahkan:

1. Menggunakan banyak global variable yang tugasnya sama, 
contohnya : Score1, Score2, Score3, dll. 
=> Sebenarnya cukup 1 variable saja, karena global variable bisa digunakan pada setiap event sheet. Bila ingin menyimpan nilainya, bisa menggunakan Local Storage.


2. Menggunakan event yang sama berulang-ulang, 
contohnya : pada event sheet 1, Keyboard on press > Player move, pada event sheet 2, Keyboard on press > Player move, dst.
=> Tentunya hal sangat boros pada penggunaan event, terutama bagi pengguna Construct 2 Free Version karena C2 dibatasi 100 Event saja, agar dapat menggunakan event yang sama pada setiap event sheet, buat satu event sheet khusus bagi event tersebut, lalu berikan perintah Include Event sheet, pada event sheet yang ingin ditambahkan, dan pilih event sheet yang sudah kamu buat khusus event tadi.


3. Langsung menggunakan gambar yang sudah diimport tanpa mengubah ukuran resolusinya.
Contohnya : Sprite > Open > gambar.png (1680px X 2100px)
=> Semakin besar resolusi gambar yang kamu gunakan, semakin berat pula kinerja Construct 2 kamu, begitupula pada hasil ketika game kamu di export nantinya, usahakan ukuran resolusi gambar yang kamu gunakan tidak lebih besar dari ukuran Window project kamu. Bila gambar itu hanya berisi penjelasan (teks), sebaiknya gunakan plugin Text / Spritefont yang ada pada Construct 2 saja.


4. Menggunakan objek yang isinya sama, tapi namanya berbeda-beda.
Contohnya : Tombol_home, Tombol_home2, Tombol_home3, dst.
=> Bila gambar/isi yang terdapat pada objek yang kamu gunakan sama, sebaiknya cukup gunakan satu objek saja, objek itu bisa digunakan pada segala layout tanpa perlu membuat objek dengan nama baru.


5. Tidak mengubah nama objek yang ditambahkan
Contohnya : Sprite, Sprite1, Sprite2, Sprite3, dst.
=> Harap menghindari hal ini, karena kamu akan merasa kesulitan dalam membedakannya, sebaiknya beri nama pada masing-masing objek sesuai dengan fungsinya.


6. Menghapus objek yang tidak digunakan lagi melalui Layout 
=> Objek ini tidak akan terhapus dari dalam data project, karena masih tersimpan di folder Object types yang bisa kamu temukan umumnya pada bagian kanan, bila kamu ingin menghapus objek yang tidak digunakan tersebut, sebaiknya hapus melalui folder Object Types.


7. Menambahkan plugin yang tidak digunakan (coba-coba)
Contohnya : Membuat game android, tapi menambahkan plugin Keyboard, dan Mouse. 
=> Memang plugin ini berfungsi ketika kita sedang melakukan tahap developing game di komputer kita, tapi plugin ini tidak digunakan pada android, memang tidak masalah, tapi sebagian script plugin ada yang memiliki ukuran file yang cukup besar, tentunya ini akan berpengaruh pada file hasil export nantinya, terasa cukup rugi pastinya bila kita tidak menggunakan plugin itu, dan dia hanya numpang duduk saja.


Ada tambahan permasalahan lainnya ? Tuliskan informasi itu pada kolom komentar di bawah ini, jangan lupa dengan Solusinya ya!

Semoga tips / tutorial ini bermanfaat

Sabtu, 24 Desember 2016

Kembangkan dan majukan peradabanmu!! - Civilization VI


Bagaimana rasanya jadi presiden? Seorang pemimpin sebuah negara? Mengatur berbagai aspek kedaulatan negara mulai dari kesejahteraan, hubungan antar bangsa, hingga menjadi negara maju?

Civilization VI adalah simulasi mengatur peradaban sebuah negara agar bisa survive, sustain bahkan bisa bersaing dengan negara lain. Civilization sendiri asalnya dari boardgame yang cukup terkenal dan kemudian dijadikan versi digitalnya hingga seri  ke 6. Sebelumnya saya sendiri sudah pernah mencoba Civilization III di PSX, Civilization V di steam's family share, dan Civilization Beyond Earth di steam.

Gameplay / Mekanik
Dalam Civilization VI kita mengelola sebuah bangsa dari berbagai aspek. Bagaimana mencari sumber daya, membangun dan mengembangkan negara, diplomasi dengan negara lain, hingga menjadi negara terbaik di muka bumi. Karena adaptasi dari boardgame, maka pergerakan dalam game digitalnya pun mengikuti boardgame dengan arah hexagon atau 6 arah yang cukup balance dalam teori boardgame.

Bagi saya, yang membuat seru dalam game ini selain simulasi mengembangkan negara, adalah bagaimana kita bisa menjadi negara yang maju, dan tentunya itulah tujuan akhir tamatnya game ini. Terdapat beberapa jenis kemenangan dalam game yakni:

Militer - Menghabisi negara lain
Budaya - Memiliki nilai kultur yang perbedaannya cukup tinggi dengan negara lain
Ekonomi - Ekonomi paling stabil, biasanya setelah memiliki cukup Devisa dan bangunan
Teknologi - Menemukan semua teknologi paling pertama dan sisa poin teknologi terbanyak

Jadi, meskipun kita kalah bersaing dalam militer, selama negara kita masih bisa berkembang, kita bisa menang dan menjadi negara maju melalui jalur yang lain. Dan dibandingkan versi sebelumnya, dalam versi ini AI musuh pun dapat bersikap berubah ubah sesuai dengan apa yang kita lakukan. Seperti melawan orang sungguhan rasanya, bukan AI.

Dan salah satu yang saya sukai dari versi ke VI ini adalahnya sumber daya yang melimpah disekitar kota. Berbeda dengan versi sebelumnya yang kita perlu eksplorasi sedikit lebih jauh dulu untuk mendapat sumber daya, di versi ini, hampir setiap 1-2 petak terdapat sumber daya yang cukup berharga.

Namun, karena sangat banyak sekali aspek yang perlu diperhatikan, dalam 1 giliran saya bisa menghabiskan waktu sekitar 5-20 menit, bayangkan butuh berapa lama waktu yang dibutuhkan agar saya memenangkan permainan.

Grafis
Dari sisi grafis, Civilization VI memiliki grafis yang lebih kartunis dan lebih cerah sehingga terlihat lebih "game" dibandingkan dengan seri sebelumnya yakni Civilization V yang menggunakan grafis realis, semirip mungkin dengan aslinya. Ya, grafis pada Civilization VI terlihat lebih enak dipandang dengan gaya kartunis mobile semacam Clash of Clans sehingga memainkan game ini lebih asik dibandingkan versi sebelumnya.


Sound
Berbeda dengan game strategi yang sebelumnya saya review, yang rata rata tidak terlalu terdengar suara musiknya. Civilization VI memiliki background musik yang cukup terdengar dan juga enak didengar karena menggunakan musik Orkestra (Genre musik favorit saya). Selain itu bisa memacu adrenalin kita sesuai dengan kondisi yang sedang terjadi dalam game.

Nilai edukasi
Game ini mengajarkan kita bagaimana susahnya jadi presiden sebuah negara, dan apa apa saja hal yang dikerjakannya. Jadi jangan hanya berkeluh kesah tentang kinerja presiden karena banyak sekali hal yang perlu diperhatikan oleh presiden. Bahkan ada sesuatu yang bukan pekerjaan presiden terkadang kita suka berkeluh kesah mengapa presiden tidak melakukan hal tersebut.

Kesimpulan
Game ini cocok untuk orang yang suka strategi yang bisa dilakukan perlahan, bukannya real time. Lebih cocok lagi untuk para pemain boardgame yang sudah hardcore apalagi kalau sudah bermain versi boardgamenya. Karena Civilization Boardgame butuh bermain sekitar 6-12 jam dan itupun tidak bisa save game maka saya sangat merekomendasikan game ini karena terdapat fitur "Save Game"

Tertarik dengan game ini? Bisa dibeli melalui Steam Store

Jumat, 23 Desember 2016

Akinator - Sang pembaca pikiran


Bagaimana kalau ada game yang bisa membaca pikiranmu? Dan apa yang akan kamu lakukan kalau dia berhasil menebak apa yang kamu pikirkan?

Senang? ingin main lagi? terkagum kagum?
Saya justru berpikir apa yang harus saya pikirkan agar game ini tidak berhasil membaca pikiran saya. Ya, Akinator adalah game yang mampu menganalisa dan menebak karakter yang kita pikirkan melalui serangkaian pertanyaan yang hanya perlu kita jawab ya atau tidak. Mekanisme game yang sangat sederhana namun dengan backend yang cukup rumit. Dia tidak hanya bisa menebak karakter fiksi namun juga orang yang ada di dunia nyata. Hebatnya lagi dia mampu menebak karakter yang bahkan tidak seberapa terkenal. Setelah beberapa kali memainkan saya jadi ingin mereview game satu ini.


Skenario
Tidak ada cerita tentang siapa kita dalam gamenya, namun berdasarkan websitenya, ada Fabulous Story of Akinator . Ceritanya kita (sebenarnya pembuat gamenya sendiri) berjalan ditengah gurun dan menemukan sebuah lampu minyak kuno. Mencoba iseng menggosok 3 kali seperti dalam cerita aladin, muncullah jin yang menantang untuk menjawab karakter yang kita pikirkan.

Ceritanya sebenarnya kurang begitu menarik, seakan akan cerita dibuat supaya ada cerita dibalik game ini, padahal cerita developer sendiri diatas juga fiktif. Meski begitu tema gurun pasir dan cerita aladin cukup kental terlihat pada latar gambar game ini.

Gameplay / Mekanik
Pemain hanya perlu menjawab Ya, Tidak, Tidak tahu, mungkin iya, atau mungkin tidak. Mekanik yang cukup mudah bagi pemain dengan segala umur, tentunya permainan akan menjadi jauh lebih menarik apabila kita menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh akinator sejujur mungkin. Dengan begitu kita bisa tahu apakah Akinator tahu karakter yang sedang kita pikirkan atau tidak.

Di awal permainan kita ditanya tentang umur, entah itu tujuannya untuk membatasi pemain, atau untuk mendapatkan data kira kira karakter apa saja yang diketahui oleh pemain. Saya sendiri iseng memanipulasi umur jadi jauh lebih mudah kemudian mencoba memikirkan karakter dari tahun 80an. Tebak tebakan akinator pun mengarah ke karakter tahun 80an meskipun pada akhirnya gagal menjawab juga, hahaha.

Intinya memainkan game ini cukup mudah karena hanya perlu klik jawaban yang tepat. Bahkan anak kecilpun bisa memainkan game ini (jika bisa berbahasa inggris tentunya).

Grafis
Hanya menampilkan gambar background dan karakter pada tampilan gamenya dengan sedikit animasi pada karakter Akinator. Hal yang lucu ada pada saat Akinator terlihat berpikir sangat keras, disana saya berpikir, ah pasti Akinator tidak bisa menebak apa yang saya pikirkan. Namun ketika animasinya kembali normal saya kesal dan was was, jangan jangan karakter saya bisa ditebak. Ya, meskipun grafisnya sangat minimalis, namun grafis yang ada sudah mampu untuk membuat pemain tidak merasa bosan dan bereaksi terhadap setiap animasi yang dilakukan oleh Akinator.

Sound
Tidak terdengar sound sama sekali, baik Akinator yang saya mainkan di versi web maupun di versi Mobile. Tidak ada suara yang mampu membuat kita immersif dengan gamenya, meskipun begitu game ini tetap asik untuk dimainkan.

Nilai Edukasi
Dengan adanya Akinator saya mencoba mengkaitkan dengan fenomena sekarang, dimana banyak orang mudah terpancing oleh media meskipun media tersebut memberikan informasi yang salah, hoax Banyak orang suka berasumsi sesuai dengan pemikirannya tentang berita yang disampaikan oleh media.

Berbeda dengan Akinator, jika belum benar benar yakin ia masih terus bertanya pada kita tentang apa yang kita pikirkan, kalaupun dia sudah menjawab dan salah, dia tidak ngotot bahwa jawabannya benar melainkan bertanya terlebih dahulu apakah benar tebakannya tentang karakter yang sedang kita pikirkan, dan ketika dia benar benar salah dia menyerah dan bertanya kebenaran pada kita.

Fun
Bagi orang yang baru bermain, game ini sangat menyenangkan ketika kita kaget bahwa Akinator dapat menebak karakter yang sedang kita pikirkan. Disana membuat kita bertanya tanya bagaimana mungkin Akinator mampu membaca pikiran kita melalui pertanyaan pertanyaannya? mulai dari karakter yang umum dan sangat terkenal, bahkan hingga hewan yang bahkan cuma jadi figuran juga bisa ditebak oleh Akinator.

Namun, bagi orang yang sudah cukup sering bermain, letak keasikan utama terletak pada bagaimana cara mengalahkan Akinator. karakter apa yang perlu kita pikirkan yang kira kira Akinator tidak dapat menjawabnya. Akinator akan menyerah untuk menjawab ketika sudah melontarkan sekitar 50 pertanyaan. Tetapi juga ada kondisi dimana Akinator menjawab salah namun berbeda tipis dengan karakter yang kita pikirkan.


Saya sendiri baru berhasil mengalahkan akinator setelah beberapa kali mencoba memikirkan karakter yang sekiranya tidak terlalu viral di Internet tetapi rata rata bisa dijawab semua oleh Akinator. Kemudian saya berpikir, berapa banyak orang diluar sana yang sepemikiran dengan saya, akhirnya saya coba mencari karakter utama dari sebuah video game yang cukup terkenal tapi tidak terlalu banyak dibahas di internet, yakni Rain dari Final Fantasy Brave Exvius. Dan hasilnya, Akinator menyerah setelah melontarkan 75 pertanyaan dan salah menjawab sebanyak 4 kali.




Kesimpulan
Game ini cocok untuk orang yang iseng, yang mudah kagum akan sulap. Apabila sulap di televisi kita hanya bisa melihat dan itupun cuma sekali, dalam game ini kita bisa ikut terlibat dalam sulap tersebut, bahkan memainkannya berulang kali. Dulu game ini sangat populer di Web, namun ternyata saya baru tahu kalau sudah ada versi Mobile Smartphonenya.

Tertarik mencoba game ini?

Rabu, 21 Desember 2016

Bangun kota dengan bantuan Dewa dan Kaisar - CAESAR III


Caesar III merupakan salah satu game simulasi membangun kota yang mirip dengan game SimCity, perbedaan utama terletak pada tema yakni pembangunan kota di roma yang identik dengan kaisar dan dewa dewa yang ada. Dalam Caesar III, pemain mempunyai tugas sebagai gubernur di satu provinsi dalam kerajaan Roma untuk mengembangkan peradaban Roma dan membangun kota besar dari tanah lapang berdebu. Buat jalan, bersihkan hutan, dan bangun berbagai macam bangunan dan struktur yang ada pada era 2000 tahun yang lalu sambil menghalau serangan pasukan barbar dan memetik keuntungan dari masyarakat yang ada.

Dibandingkan dengan SimCity (pada era yang sama dengan Caesar III) saya pribadi lebih suka mekanik permainan dari Caesar III karena strategi penataan kota sangat berpengaruh, dan kita tidak hanya membangun kota, memberikan fasilitas yang dibutuhkan dan tinggal tunggu saja perkembangan kota kita. Di Caesar III kita diberi reward untuk melakukan berbagai jenis tugas, mulai dari menata produksi bahan yang efisien hingga mempertahankan pasukan militer.

Skenario
Caesar III adalah game dengan sistem misi (yang totalnya kalau tidak salah ada 12) . Di setiap misinya, pemain diberikan tugas untuk mencapai target, biasanya targetnya adalah jumlah populasi dan skor di beberapa kategori dimana kebijakan kita dinilai, contohnya kesejahteraan penduduk, perkembangan kota, militer, dan lainnya.

Bisa dibilang skenario utama dari game ini adalah kita berperan menjadi seorang gubernur yang diperintahkan oleh kaisar untuk mengembangkan suatu wilayah sehingga menjadi kota yang makmur atau bahkan mampu menghalau serangan musuh dengan militer yang kuat. Karena di awal karir kita sebagai gubernur mampu memberikan hasil yang positif, maka setiap kota yang kita pimpin telah cukup berkembang maka kita ditugaskan kembali untuk dapat mengembangkan daerah lainnya.



Positifnya:
Dengan adanya misi dan target, pemain bisa bermain lebih terarah dan berstrategi bagaimana mencapai target dengan halangan dan sumber daya yang ada. Progres game lebih terlihat apabila misi berhasil dan lanjut ke skenario berikutnya dan rasa puas serta bangga akan dirasakan ketika berhasil menyelesaikan misi atau target.

Negatifnya:
Skenario yang ada sangat statik, tidak pernah berubah, jadi jika di satu skenario kita berhasil menyelesaikan misi, maka jika memainkan skenario tersebut lagi target yang ada sama persis dengan lahan yang sama persis dan sumber daya yang sama persis setiap dimainkan. Terdapat mode free build namun karena menggunakan nama yang tidak terlalu umum (yakni "city construction kit") saya mengira game ini full mission-based saja dan pemain akan cepat bosan apabila gagal menyelesaikan misi salah satu skenario beberapa kali karena tingkat kesulitan yang cukup tinggi setelah misi kedua.

Gameplay / Mekanik
Mengusung tema pembangunan kota, bisa dibilang caesar III adalah SimCity yang bertemakan kerajaan roma. Dibandingkan dengan SimCity, Caesar III lebih adiktif karena seperti yang sudah saya tuliskan diatas, kita tidak hanya membangun kota sesuai keinginan kemudian menunggu perkembangan kota apakah sukses atau gagal, tetapi setiap aksi yang kita lakukan dapat berpengaruh dan di sela sela pembangunan terdapat permintaan kaisar yang perlu dipenuhi, apabila terpenuhi kita bisa mendapatkan reward tambahan, sehingga pembangunan kota tidak bisa asal asalan. Selain pembangunan kota ala simcity, elemen dari game Age of Empire atau Stronghold atau Settler 2, yakni perlu dibangunnya ladang sawah dan buah buahan untuk makanan penduduk, kelapa sawit, tambang, dan beberapa sumber daya untuk memajukan kesejahteraan penduduk juga dibutuhkan. 

Yang unik dari Caesar III adalah adanya dewa yang perlu diperhatikan. Di Caesar III terdapat 5 dewa yang dapat membantu atau malah menghancurkan kita. Dan masing masing dewa memiliki tingkat jealousneess atau iri yang tinggi terhadap satu sama lain sehingga apabila kita membangun temple para dewa sebisa mungkin adil (aneh, dewa minta diadili, haha) sehingga tidak ada yang iri dan merusak tatanan kota kita.


Tips dari dosen saya dalam bermain game ini salah satunya adalah:
Jangan buat banyak jalan perempatan
Beri lahan pembangunan rumah dengan kelipatan 4

Positifnya:
Lebih adiktif dibandingkan SimCity. Penggabungan antara mekanik SimCity dan The Settlers atau Stronghold atau Age of Empires. Pembangunan kota lebih bervariasi, dan kompleks karena yang perlu dipikirkan tidak hanya tata kota saja, melainkan kesejahteraan, perkembangan kota, hubungan dengan kaisar, hingga memperhatikan dewa.

Negatifnya:
Penataan kota yang sangat berpengaruh sehingga perlu diperhatikan tata kota sejak awal. Apabila dari awal sudah salah penataan kota, maka kesempatan mencapai target misi di akhir permainan semakin menipis.

Musik
Tidak banyak yang bisa dibahas tentang musik, jadi saya langsung saja beri contoh musik dan positif serta negatifnya. Contoh  musik yang ada:


Positifnya:
Background music tidak mengganggu kita ketika bermain sehingga pemain dapat bermain dengan fokus terhadap pembangunan kota dalam game.

Negatifnya:
Tidak ada musik yang cukup catchy sehingga kadang saya berpikir game ini memiliki background musik atau tidak. Tidak ada musik yang menarik yang bisa membuat saya ketika mendengar musik tersebut langsung teringat pada Caesar III.

Grafis
Caesar III menggunakan visual isometrik yang dapat dirotasi ke kanan atau ke kiri dengan kelipatan 90 derajat. Entah mereka menggunakan pixel art resolusi tinggi atau 3D yang dirender dengan kemampuan maksimal pada masa itu. Beberapa bangunan bahkan ada animasi untuk memperlihatkan bahwa ada kegiatan yang berjalan pada bangunan tersebut.


Positifnya:
Visual bangunan terlihat cukup detail. Perubahan pekembangan kota terutama rumah penduduk sangat terlihat, dan semakin berkembang, rumah penduduk terlihat semakin bagus, bahkan lama lama terlihat seperti mall.

Negatifnya:
Pemilihan warna untuk visual baik bangunan atau User Interface terlalu gelap atau bisa dibilang kurang menarik, kadang saya perlu menambahkan tingkat brightness pada layar agar game terlihat lebih baik tapi sebenarnya tidak begitu membantu juga.


Apabila tertarik untuk memainkan game ini, bisa beli game digitalnya melalui Steam

Selasa, 20 Desember 2016

The Periodic Table of Controllers (Console and Handheld)

Terdapat cara yang mudah dan unik untuk belajar sejarah perkembangan game dari awal hingga kini, terutama untuk kamu yang sudah tidak asing lagi dengan tabel periodik kimia. Gambar dibawah menunjukkan perkembangan controller dari awal. Dijelaskan juga pada tabel tersebut tahun rilisnya, bentuknya bagaimana serta siapa yang publish.


Silahkan klik gambar diatas untuk mendapat resolusi yang lebih besar.

.gametutorialid

Rabu, 14 Desember 2016

Belajar dari flappy bird


Popularitas Flappy Bird memang sudah lama tenggelam dan game-nya pun sudah lama ditarik dari peredaran oleh sang developernya, namun saya harap itu tidak membuat kita tidak mau belajar darinya dan kita tidak bisa mengambil manfaat darinya. Walau bagaimana pun Flappy Bird adalah sebuah game yang sempat fenomenal dan layak untuk kita mengambil pelajaran darinya.

Saya rasa hampir seluruh penduduk bumi saat ini tahu apa itu Flappy Bird. Sebuah game dengan burung gendut yang punya mata besar, bibir lebar dan setengah mati berusaha terbang menghindari pipa untuk bertahan hidup. Game yang membuat orang yang memainkannya kesal. Bahkan mungkin ada orang yang saking kesalnya sampe-sampe melempar atau merusak smartphonenya. Ya, begitu menggemaskannya dan menyebalkannya game itu.

Flappy Bird dibuat oleh Dong Nguyen, seorang developer game berasal dari Vietnam. Flappy Bird dibuat hanya oleh Dong Nguyen sendiri. Saya ulangi, Flappy Bird dibuat hanya oleh Dong Nguyen sendiri. Ya, sendiri. Game ini bahkan hanya dibuat olehnya hanya dalam waktu tidak lebih dari 3 hari saja dan itu pun sambil dia bekerja.

Apakah Dong Nguyen sangat hebat sehingga bisa membuat game Flappy Bird hanya dalam waktu 3 hari saja? Tidak juga, saya rasa banyak orang yang bisa membuatnya dengan lebih cepat. Ada seseorang yang mampu membuat game semisal Flappy Bird yang diberi nama Flappy Nyan hanya dalam waktu 2 hari saja, dan itu pun dengan sangat santai. Bahkan mereka membuat tutorial cara membuatnya.

Game Flappy Bird memang sangat sederhana, dengan teknologi yang sederhana pula, tapi kita semua tahu bahwa efeknya tidak sederhana. Lihatlah betapa cepatnya game ini mewabah keseluruh dunia, jauh lebih cepat dari pada Virus Ebola. Dan ini tentunya membuat banyak developer game di seluruh dunia frustasi. Bagaimana tidak, banyak developer game yang merancang game dengan sedemikian canggihnya, bahkan penggarapannya butuh waktu bertahun-tahun dan dikembangkan oleh puluhan orang-orang hebat, namun tidak bisa lebih fenomenal dari Flappy Bird, game sederhana dengan tampilan cupu yang hanya didevelop oleh seorang developer dan dalam waktu 3 hari saja.

Yang saya lihat sebagai seorang programmer dari fenomena Flappy Bird ini adalah bahwa teknologi dan tampilan suatu produk itu terkadang bukan hal yang utama, yang sederhana sekali pun jika itu sesuai dengan kebutuhan dan tepat guna bagi pengguna maka itu akan sukses. Flappy Bird tahu bagaimana cara agar sebuah game menjadi dibutuhkan, menarik dan memiliki sifat adiktif yang membuat orang mau memainkannya berkali-kali bahkan walaupun mereka dibuatnya kesal oleh game tersebut. Flappy Bird sukses bukan karena dibangun dengan teknologi canggih, dengan algoritma-algoritma rumit, game itu bahkan hanya dibuat sederhana dan hanya butuh waktu 3 hari untuk menyelesaikannya. Bukan juga karena tampilannya bagus. Lihatlah aktor utama di Flappy Bird bahkan tidak jelas apakah itu seperti burung ataukah ikan. Mungkin jika bukan karena judulnya adalah Flappy Bird yang mengandung istilah bird yang artinya burung, saya mungkin akan menganggap itu sebagai ikan. Terlebih lagi kalau memainkan game Flappy Bird rasanya saya kembali lagi kezaman Nintendo dan Mario Bross.


Flappy bird memang merupakan sebuah game, tapi apa yang kita bisa pelajari dari situ tidak hanya sebatas untuk game development. Kita bisa belajar darinya untuk semua produk kita. Bahwa point penting dari sebuah produk yang kita bangun bukanlah dilihat dari betapa canggih aplikasi itu dibuat, dengan framework yang super keren, atau teknologi yang wow. Bukan itu! Bukan juga dari tampilan yang memukau, penuh dengan animasi yang WAH. Point utama ketika kita membangun sebuah produk adalah tahu kebutuhan pengguna dan apa yang menarik buat mereka. Teknologi yang canggih tentu nilai tambah, tampilan yang bagus tentu suatu hal yang bagus, tapi memenuhi kebutuhan pengguna itu yang lebih utama. 

Saya ingat pesan Leontinus Alpha Edison, Co-founder Tokopedia, bahwa ketika kita membangun sebuah produk kita harus benar-benar menurunkan ego kita, karena walau bagaimana pun teknologi tetaplah nomor dua setelah produk itu sendiri. Karena kita seorang programmer atau developer, sering kali kita ingin aplikasi yang kita buat sangat canggih, dengan teknologi terbaru, framework yang sedang trend dengan tampilan yang wow, penuh animasi. Kita sering memaksakan untuk melihat semuanya dari sisi tekhnis. Kita ingin terlihat keren karena menerapkan teknologi yang canggih, yang akhirnya waktu development menjadi molor, padahal mungkin itu bukanlah point utama dari aplikasi kita, mungkin itu hanyalah kosmetikal belaka yang kalaupun tanpanya dunia masih tetap damai dan aplikasi masih berjalan lancar dan tepat guna. Ego kita kadang membuat kita sering salah memasang prioritas. Jika untuk belajar sih nggak masalah, tapi jika kita sudah terjun ke produksi dan ingin produk kita digunakan oleh orang lain, maka yang harus kita tekankan adalah nilai manfaat dan memenuhi kebutuhan pengguna. Dengan teknologi yang sederhana sekalipun jika bermanfaat dan tepat guna, itu tidak masalah. Dari pada kita membangun aplikasi yang super keren dan canggih tapi malah nggak ada yang menggunakan dan tidak menyelesaikan masalah. Sekali lagi, membuat karya kita tampak canggih dan memukau itu adalah nilai tambah dan itu sangat baik bagi karya kita, namun itu bukanlah prioritas utama, fokuslah terlebih dahulu pada membangun manfaat dengan apa yang dibutuhkan oleh pengguna.

Sebagai penutup, mungkin satu quote dari Linus Torvalds bisa menjadi nasihat yang baik buat kita untuk melengkapi apa yang kita pelajari dari Flappy Bird. Linus Torvalds pernah berkata "Any program is only as good as it is useful", program yang baik itu yang digunakan dan tepat guna. 

semoga ilmu ini bermanfaat

Age Of Empires II - RTS seru yang tidak masuk akal !!!


Bagi penggemar game ber-genre real time strategy (RTS), game Age of Empires tentunya sudah tidak asing lagi. Game RTS tersebut merupakan salah satu game populer di era tahun 1997 – 2007 lalu. Salah satu game dari seri tersebut, yaitu Age of Empires II, bahkan bisa disebut sebagai salah satu game yang membawa perubahan besar di dunia RTS, termasuk beberapa hal baru yang disebut mempengaruhi dunia RTS hingga saat ini.

Walau mengusung tema yang tergolong "biasa" pada jamannya yani medieval dibandingkan kompetitornya seperti: Start Craft dan Command & Conquer, Age of Empires 2 akan tetap menjadi game RTS yang selalu dikenang oleh penggemarnya, apalagi pada jaman dimana game RTS makin sedikit seperti sekarang ini. Maka dari itu rasanya akan menarik apabila kita mengulas kembali game legendaris ini.

Plot / Story
Age of Empires 2 mengusung tema utama pada jaman middle-age hingga renaissance atau jaman jaman medieval dimana orang orang berperang tidak menggunakan persenjataan modern, melainkan menggunakan pedang dan panah. Terdapat mode campaign dimana kita memainkan sejarah dari tokoh penting pada zaman medieval, seperti Saladin, Genghis Khan, Atilla the Hun, dan William Wallace. Di beberapa misi bahkan kita dapat mengontrol langsung karakter tersebut, dan berbeda dengan RTS pada zaman sekarang, tokoh penting atau bisa disebut hero tersebut tidak boleh mati terbunuh, berbeda dengan DotA atau League of Legend dimana hero akan hidup kembali meskipun mati berkali kali. Ya, dalam Age of Empires, game akan berakhir juga jika hero kita mati. Kemampuan mengontrol hero menjadi sesuatu yang menarik untuk game dengan genre RTS pada era nya.


Selain mode campaign, terdapat juga beberapa mode lain yang bisa dimainkan dalam game ini, seperti Random Map dengan beberapa victory condition, mengejar raja pihak lawan di Regicide, serta beberapa mode lain seperti Deathmatch, King of The Hill, dan sebagainya. Mode-mode tersebut tentunya bisa menghabiskan banyak waktu kita, termasuk untuk mengumpulkan sumber daya, membangun pasukan, dan meratakan kerajaan lawan. Bisa dibilang, Age of Empires II akan menghabiskan banyak waktu kita ketika memainkannya. 

Gameplay
Biasanya permainan diawali dengan diberikannya beberapa villager yang dapat kita kendalikan. Villager ini adalah unit paling berguna sepanjang permainan dimana unit ini dapat membangun bangunan, mengumpulkan sumber daya, hingga berperang. Ya, villager dapat digunakan sebagai pertahanan terakhir apabila kotamu diserang. Selain villager, kita juga memiliki sejumlah sumber daya yang dapat digunakan untuk membangun bangunan. Setelah membangun beberapa bangunan barulah kita dapat memproduksi pasukan yang bermacam macam, mulai dari pasukan pedang, pasukan panah, pasukan berkuda, pelontar batu, hingga misionaris. 


Disinilah kemampuan strategi kita diuji, bagaimana kita bisa memaksimalkan jumlah maksimal pasukan yang dapat dimiliki dengan komposisi sedemikian rupa dari berbagai jenis unit yang dimiliki dan masing masing keunikannya sehingga dapat mengalahkan pasukan musuh dengan taktik bertarung jitu hingga menghancurkan town hallnya.


Dikarenakan game ini bergenre RTS atau Real Time Strategi, segala pilihan yang kita buat berjalan secara real time, jadi jika kita hanya diam saja maka kita dapat tertinggal dengan musuh yang sudah berkembang maju. Ada berbagai macam strategi yang dapat dilakukan dalam game ini dan itu semua tergantung pada individu yang memainkan game ini, bagaiman strategi yang dilakukan untuk mengalahkan musuh. Kekurangan dari gameplay sendiri fatalnya ada pada sumber daya, karena apabila kita bermain cukup lama dan permainan belum selesai sementara kita membutuhkan sumber daya untuk membuat pasukan, sumber daya yang kita ambil akan habis dan tidak akan ada lagi sumber daya yang baru, ya, semua sumber daya akan habis kecuali makanan yang bisa didapatkan dari pertanian.

Grafis
Age of Empires 2 menggunakan grafis pixel art dengan resolusi cukup tinggi dan menggunakan style isometrik. Untuk game PC pada era itu, grafis yang diusung termasuk grafis yang cukup menarik mengingat game 3D belum banyak beredar, dan grafis game lain juga sedang melakukan perkembangan. Grafis yang ditampilkan dalam permainan sudah bagus karena pemain dapat melihat berbagai macam daerah, apalagi adanya fitur minimap yang dapat kita interaksi sehingga membawa kamera langsung pada titik yang kita klik.


Hal yang kurang bagus menurut saya dalam game ini dari segi grafik adalah tampilan user interfacenya yang masih terlalu kaku. Karena ada banyaknya informasi yang perlu kita ketahui dan minimnya space dalam game untuk memberikan informasi pada kita, ada beberapa informasi yang baru bisa kita ketahui apabila kita letakkan mouse tepat pada kolom informasi yang ingin kita ketahui, mencari tombol pintas suatu aksi misalnya.

Suara
Suara pengiring dalam game tidak terlalu mencolok bahkan saya tidak ingat apakah Age Of Empires 2 menggunakan background music ketika kita memainkan gamenya, kalaupun ada, karena tidak terlalu terdengar sehingga tidak begitu mempengaruhi kondisi psikis pemain ketika memainkan gamenya.

Walau begitu, suara efek (SFX) dalam game sangat kental dan cukup unik. Setiap aksi yang kita lakukan selalu ada suaranya, entah itu gendang yang bergetar, suara pedang yang tabrakan ketika berperang, bahkan suara respon villager yang selalu berubah ubah sesuai dengan negaranya ketika kita memberikan mereka sebuah perintah. Suara yang ada cukup unik dan lucu sehingga dapat membuat saya teringat, dan ketika ada orang yang mendengarkan suaranya meskipun tidak sedang bermain, saya kira dia akan tahu bahwa itu adalah dari game Age of Empire (dengan asumsi dia sudah pernah bermain tentunya)

Hal yang tidak masuk akal
Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, yang paling menarik dan lucu dari Age Of Empires 2 adalah logika umum dalam permainan dalam arti bukan mekanik melainkan korelasi aksi reaksi yang ada dalam game. Tentunya kamu akan paham jika sudah memainkan Age of Empires 2. Apa sajakah itu?



Dan beberapa keanehan lagi akan dijelaskan melalui video dibawah ini:

Tutorial membuat game sendiri di Android dengan Draw Your Game


Selain untuk berkomunikasi, smartphone atau tablet digunakan juga oleh masyarakat untuk bermain game apalagi di era merebaknya mobile game ini. Di Google Play Store, tersedia banyak sekali pilihan aplikasi dan game yang bisa di download secara gratis. Tapi tahu tidak kalau smartphone android kamu juga bisa digunakan untuk membuat game sendiri di android? Uniknya lagi, kamu nggak perlu membuat desain yang rumit atau coding segala. Kamu cukup menggambar di kertas biasa dengan spidol berwarna, terus difoto deh. Penasaran gamenya bakal jadi kayak gimana?

Aku akan berikan tutorial pembuatannya tetapi pertama tama download dulu aplikasinya di Google Play Store bernama Draw Your Game, atau klik saja tombol dibawah ini


Kalau sudah mungkin ada baiknya kita lihat dulu sekilas trailer mengenai aplikasi satu ini, tentang bagaimana cara pembuatannya, hasilnya bagaimana dan segala hal yang berhubungan dengan Draw Your Game


Nah, sudah dapat gambaran tentang aplikasi ini dan apa saja yang dapat dilakukannya? Baiklah, sekarang mari kita coba membuat game kita sendiri pada aplikasi Draw Your Game:

  • Buat dulu dunia game kamu dengan menggambar pada kertas HVS, dengan ketentuan sebagai berikut: Warna HITAM untuk lantai dan tembok, Warna HIJAU untuk trampolin yang bisa bikin kamu memantul-mantul, Warna BIRU untuk benda yang bergerak atau jatuh ketika tersentuh, serta Warna MERAH untuk benda berbahaya yang bikin kamu mati kalau tersentuh. Contohnya seperti yang sudah digambar dibawah ini.

  • Kemudian, buka aplikasi Draw Your Game yang sudah kamu install tadi.
  • Setelah terbuka aplikasinya, klik "CREATE".

  • Ikuti instruksinya. Klik aja tombol Next-nya.

  • Klik "OK".

  • Kemudian, klik "PICTURE" untuk mengambil gambarnya langsung dari HP Android kamu. Atau klik "GALLERY" untuk membuka Galeri HP Android kamu.

  • Foto gambar yang tadi sudah kamu buat.

  • Setelah itu, letakkan karakter robot Android di titik start-nya. Lalu, tekan tombol Play yang ada di tengah.

  • Tinggal dimainkan!

Itulah Cara Bikin Game Sendiri di HP Android KamuGameplay yang ditawarkan dalam aplikasi ini memang sangat sederhana. Justru kreativitas kamu dalam membuat map yang dibutuhkan untuk membuat game ini menjadi menarik. Penempatan benda berwarna, bentuknya, jalurnya, kamu bisa rancang sendiri sesuka kamu sehingga menjadi game yang menarik.
Bagaimana? Tertarik dengan aplikasi keren pembuat game di atas? Kalau kurang jelas, atau kamu punya info lain, silahkan tulis pendapat kamu pada kolom komentar di bawah ini. Atau kamu bisa juga bagi-bagi pengalaman kamu membuat game dengan aplikasi Draw Your Game dengan Jaka dan pembaca lain lewat kolom komentar di bawah

Senin, 12 Desember 2016

Need For Speed : Most Wanted!


Kali ini saya akan mereview game penuh adrenalin yang mengalami puncak kejayaannya pada tahun 2005 silam. Franchise ini memiliki banyak judul yang telah dirilis tetapi saya ingin me review salah satu judul favorit saya, yakni "Need For Speed: Most Wanted" yang juga diremake dan diporting ke mobile pada tahun 2012 dengan judul yang sama.

Mendengar kata Most Wanted, kira kira apa yang ada di pikiran kita? kejar kejaran seru dengan polisi? kustomisasi mobil yang banyak? mengganti cat mobil dengan motif yang keren? ya, semua itu ada dalam game ini tetapi tidak hanya itu saja yang menarik.

Cerita
Kamu memulai permainan menggunakan sebuah mobil keren yakni BMW M3 GTR melawan rival utama bernama Razor yang mengendarai Ford Mustang GT. Intro dari permainan ini sudah disetting sebagai tutorial dan menjadi momen yang paling diingat oleh pemain. Ya, di NFS Most Wanted terdapat blacklist (atau bisa disebut rival / boss) yang perlu dilawan dan dikatakan menang jika memenangkan 2 pertandingan balap berturut turut. Pada intro, kita langsung melawan Razor, blacklist nomor 1, dengan mudahnya balapan pertama kita menangkan, akan tetapi pada balapan kedua, ketika mobil kita hampir mengenai garis finish tiba tiba mobil yang kita kendarai tersabotase mesin dan rodanya sehingga otomatis Razor menang dan mengambil alih mobil yang kita miliki.


Mobil andalan pun hilang, kita harus memulai semuanya dari awal. Kamu akan diberikan sejumlah uang dan pilihan untuk memulai karir baru sebagai pembalap jalanan. Dengan tujuan akhirnya untuk mengalahkan semua blacklist yang ada hingga merebut kembali BMW M3 GTR yang dipakai oleh Razor Callahan di akhir game ini.

Gameplay
Pada jamannya (2005) game ini memiliki gameplay untuk game bergenre balapan (racing) terbaik karena memberikan banyak kebebasan pada pemainnya untuk melakukan banyak hal dalam game ini. Selain balapan utamanya, pemain dapat melakukan free roam atau berkeliling kota secara bebas sambil mengoleksi sesuatu, mengingat jalan, bahkan mencari rival untuk menambah uang. Tetapi dalam free roam pemain juga harus berhati hati karena jika bertemu polisi, maka kejar kejaran seru akan dimulai, pemain dikatakan lolos dari kejaran polisi apabila mobil polisi yang mengejar hancur semua atau pemain berhasil meninggalkan polisi sejauh mungkin.


Setelah menyelesaikan beberapa persyaratan, seperti memenangkan beberapa balapan, dan memiliki sejumlah bounty dari kejaran polisi, pemain dapat menantang blacklist secara berurutan dari #15 hingga #1. Mengalahkan seorang blacklist dapat membuka tantangan baru, balapan baru, mobil baru, dan kustomisasi mobil yang baru pula. Hal itu tentunya sejalan dengan semakin sulitnya permainan yang akan dihadapi.

Untuk balapannya sendiri sudah cukup seru dengan AI yang bisa berbelok dengan baik ketika ada belokan bahkan melakukan drift. AI juga tahu kapan harus menghindar ketika di depannya ada halangan seperti tembok, pohon, bangunan, atau mobil sipil. Hal tersebut terbukti dengan susahnya mengalahkan blacklist terutama Razor, khususnya apabila mobil pemain belum di upgrade menjadi maksimal. Dan ketika pemain mulai tertinggal oleh musuh, saatnya mengaktifkan NOS (Nitrous Oxide System) yang mendorong mobil menjadi 1.5x hingga 2x lebih cepat dari kecepatan maksimum mobil yang sedang dikendarai.

Grafis
Need For Speed: Most Wanted menggunakan teknologi 3D yang cukup baik sehingga hasil render pada saat memainkan game terlihat apik dan cukup realistis pada masa itu dibandingkan game game sejenisnya sebelumnya. Penggunaan shading yang ada juga konsisten sehingga setiap melihat game ini, suasana yang tergambar selalu panas, seru, menegangkan, dikarenakan setting pada game menggunakan waktu sore hari sehingga game ini memiliki ciri khas tersendiri. Meski begitu tidak dapat dipungkiri untuk beberapa tempat dalam game terutama daerah alam, texture yang digunakan masih belum halus dan kadang terlihat pecah sehingga belum begitu nyata Untuk cutscene cerita, film yang ada cukup realistis, bagaimana tidak, mereka menggunakan model orang sesungguhnya dan menggunakan bantuan green screen untuk editing video sehingga pergerakan karakter bisa halus dan tak terlihat kalau itu model 3D sama sekali. 


Suara
Need For Speed mengusung tema balapan jalanan, identik dengan semaunya sendiri, tidak taat aturan, dan sebagainya. Maka musik yang disajikan dalam game ini banyak mengandung beat, rap, metal, rock, dan jenis jenis musik keras lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk menaikkan tensi pemain sehingga pemain akan merasa terpacu untuk memenangkan balapan atau lari dari kejaran polisi. Saya sendiri bukan penyuka musik keras, tetapi ketika memainkan game ini, saya menjadi terpacu untuk membalap mobil didepan, menghalangi mobil yang dibelakang, lari dari kejaran polisi dan banyak lagi dan menurut saya BGM ini cukup cocok dengan tema yang diusung.
Untuk Sound Effect sendiri sudah cukup baik karena selalu terdengar suara yang sesuai dari hasil aksi yang saya lakukan (menabrak mobil, mengaktifkan NOS, mengganti suku cadang, dan lain sebagainya).




Untuk kalian yang ingin bernostalgia dan atau ingin memainkan game ini bisa membeli game ini pada:

ORIGIN PC GAME
ANDROID PLAYSTORE

Game Developer, Profesi keren dan menjanjikan


Banyak profesi yang menjanjikan untuk masa depan. Dan, jadi game developer salah satunya. Gimana nggak menjanjikan?  Data terbaru dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) ada 130 juta pengguna intenet di Indonesia, dan 43 persennya berusia 10-34 tahun. Lalu, 70 persen dari pemakai internet itu, mengakses internet dimana saja dengan kata lain mengakses lewat ponsel. Hanya 1,7 persen pemakai internet yang mengakses dari komputer saja.
“Dari semua data ini maka bisa disimpulkan bahwa Indonesia adalah pasar mobile  internet yang sangat besar,” kata Adrianus Yoza Aprilio dari Dicoding Indonesia, saat seminar di acara LINE CREATIVATE 2016.
Selain itu, menurut Yoza, dari hasil penelitian, Indonesia juga punya kapasitas US$ 600 juta dolar US untuk mobile game. Jadi, sayang banget kalau kesempatan ini diambil oleh game developer dari luar.
“Apalagi beberapa game developer lokal sudah ada yang berhasil. Misalnya game Tebak Gambar dan Tahu Bulat yang sukses diunduh dan dimainkan jutaan orang. Ini membuktikan bahwa game developer Indonesia bisa membuat game yang sukses. Jadi nggak ada alasan untuk nggak mencoba membuat game,” lanjut Yoza lagi.
Untungnya, makin hari makin banyak pihak yang melihat peluang tersebut. Makanya, sekarang banyak pihak yang memberikan support besar untuk para game developer. Termasuk LINE yang tahun ini untuk pertama kalinya menyelenggarakan kompetisi game development yang telah menghasilkan tiga pemenang. Para pemenang ini nantinya akan  diarahkan sebagai official LINE Games.
Yoza bilang, kalau sebuah game bisa masuk ke LINE Games maka kesempatan berhasilnya akan lebih besar. Kenapa?
“Karena LINE punya 90 juta pengguna! Bayangkan, betapa amazing-nya kalau game kita mendapat spotlight  dari LINE.”
Tidak hanya itu, pihak pemerintah (dalam hal ini Badan Ekonomi Kreatif atau Bekraf), juga sangat konsen untuk terus mendorong para game developer untuk terus menciptakan game yang sukses.Salah satunya lewat gelaran Bekraf Developer Day yang mengunjungi delapan kota dengan total pengunjung lebih dari 5.000 lebih orang. So, masih ragu untuk jadi game developer?