Programmer
Dalam tim yang mengerjakan game berskala besar (AAA), jumlah programmer juga biasanya paling banyak (atau biasanya terbanyak kedua setelah tester), dengan tugas yang sangat bervariasi. Mulai dari programmer yang bertanggung jawab untuk artificial intelligence (AI), programmer gameplay, programmer yang bertanggung jawab atas lancarnya grafis, sampai ke programmer yang menangani engine yang bisa mewujudkan game tersebut.
Memang dengan teknologi engine game yang ada sekarang, semakin banyak cara untuk bisa membuat game tanpa pengetahuan mendalam tentang programming. Tapi tetap ada baiknya jika developer mengetahui dasar-dasar programming, atau setidaknya bagaimana logika komputer bekerja. Dengan begitu proses pengenbangan game pun bisa berjalan dengan lebih lancar dan optimal.
Game Desainer
Tanggung jawab desainer game sendiri cukup luas, dan untuk game berskala AAA, biasanya profesi ini ditangani oleh banyak orang yang bertanggung jawab atas hal yang berbeda-beda. Ada yang berperan sebagai desainer level, ada yang mendesain gaya permainan dan menyeimbangkannya agar tidak terlalu susah atau mudah, memastikan pengalaman bermain secara keseluruhan oke, dan tidak jarang juga posisi ini bertanggung jawab untuk urusan cerita dalam game (setidaknya untuk tim developer berskala kecil).
Jadi, jika lain kali kamu bermain game dengan IAP yang terasa sangat mencekik dompet, desainer game adalah orang yang perlu kamu salahkan.
Oh sekadar pengingat, desainer game bukanlah “idea guy“. Tugas dari posisi ini tidak melibatkan aksi mengumpulkan ide dan menyerahkan sisanya ke orang lain. Karena memang tidak ada posisi seperti itu di profesi apa pun, kalaupun ada pastinya ada yang salah dengan struktur organisasi tim tersebut.
Artist 2D / 3D
Membuat visual dalam game meliputi penggambaran frame animasi, penggambaran konsep dari game yang tengah dikembangkan, sampai ke pembuatan material untuk tujuan promosi. Skill set yang berbeda dibutuhkan tergantung menjadi artis seperti apa yang kamu inginkan.
Memahami cara menggunakan software, matematika, dan seni pahat jelas penting jika ingin menjadi artis 3D. Sedangkan jika kamu ingin mendalami piksel, kamu perlu memahami juga cara mengoptimalkan sebuah gambar agar terlihat indah dengan palet warna yang amat sangat terbatas.
Game Tester
Bayangkan saja kalau kamu harus memainkan game yang sama setiap hari, mengulanginya terus menerus, dan mencoba melakukan hal-hal aneh yang bisa merusak game (ya, kamu tidak salah baca). Oh jangan lupa juga, game yang kamu mainkan adalah game yang belum selesai dikembangkan, jadi jangan bandingkan dengan pengalaman bermain game normal.
Peran tester sangatlah penting, dan sayangnya tidak jarang dalam sebuah tim para developer menganggap tester layaknya karakter antagonis yang bisa merusak hidup dan game yang mereka kembangkan (tidak sepenuhnya salah juga).
Jika kamu berminat untuk menjadi tester game, pastikan saja kamu memiliki kemampuan untuk bermain game dengan baik dan juga memiliki ketelitian yang amat sangat mendetail untuk menemukan hal-hal yang kadang tidak bisa ditemukan dengan mudah. Tidak sampai di situ, kamu juga harus bisa mendeskripsikan masalah-masalah yang kamu temukan dengan sangat jelas ya.
Produser Game
Untuk memudahkan penjelasan, produser game bertanggung jawab atas jalannya sebuah projek game. Produser akan menjadi orang yang paling aktif berkomunikasi dengan penerbit ataupun perwakilan dari studio luar yang ikut terlibat dalam pengembangan (untuk tim berskala besar).
Produser akan membantu para pemimpin tim dalam membagi tugas anggota, menyusun jadwal deadline dari game yang tengah dikerjakan, dan juga berbagai aktivitas yang menuntut berbagai birokrasi dari sisi pengembang. Mengingat tanggung jawabnya yang besar, posisi produser umumnya dipegang oleh orang yang sudah memiliki pengalaman memimpin tim atau pengetahuan yang luas tentang berbagai hal.
Jurnalis Game
Pekerjaan jurnalis game meliputi pembuatan review game, menulis berita tentang video game, melakukan wawancara dengan pelaku-pelaku industri, sampai ke menyajikan konten-konten berbobot dan kritis mengenai dunia yang unik ini.
Apakah ini berarti orang yang mau menjadi jurnalis game perlu belajar jurnalistik? Belum tentu, mengingat banyak anggota tim editorial jurnalis game lokal sendiri banyak diisi dengan orang-orang dengan latar belakang edukasi yang yang tidak berhubungan dengan jurnalistik. Tapi kamu perlu mempelajari tentang berbagai kode etik jurnalistik dan tentu saja bagaimana cara menyajikan informasi dengan kalimat yang baik.
Bekerja di penerbit
Posisi di tim penerbit juga luas, tapi umumnya penerbit akan memiliki tanggung jawab untuk melakukan kurasi apakah suatu game pantas untuk mereka terbitkan, membantu promosi ke gamer serta media, dan juga memastikan game yang telah dikembangkan dijual di toko-toko (digital ataupun fisik) yang tepat.
Di Indonesia sendiri lebih banyak penerbit game dengan skala besar daripada developer dengan skala besar. Sebut saja nama-nama seperti LYTO, Garena, Gemscool, dan masih banyak lagi.
Let's Player
Pasar untuk profesi ini sebenarnya sudah cukup ramai sehingga hanya bermain game dan berteriak di depan kamera saja tidak akan cukup untuk menjamin kesuksesan dalam profesi ini. Namun jika kamu merasa kamu adalah orang yang cukup menarik, dan mampu menyajikan video let's play yang cukup menarik, tentunya tidak menutup kemungkinan kamu bisa mengikuti jejak orang seperti PewDiePie dan kawan kawan.
Pemain Game Profesional (eSport)
Menjadi gamer profesional butuh latihan yang sangat berat. Ahli memainkan game Final Fantasy atau Flappy Bird tidak akan membuatmu menjadi seorang atlet eSport, tetapi ahli dalam memainkan game yang kompetitif melawan pemain lain akan menjadi pijakan untuk menekuni bidang ini.
Layaknya atlet olahraga biasa, usia dari atlet esport pun bisa dibilang cukup pendek. Tidak banyak atlet yang masih sangat aktif setelah menginjak usia tiga puluh. Bahkan salah satu anggota tim yang menjuarai kompetisi The International tahun lalu saja adalah seorangpemuda yang baru berusia lima belas tahun.
Lainnya
Memang masih banyak posisi lain yang bisa kamu tekuni di industri game. Mulai dari bekerja membuat platform yang mendukung ekosistem game, bekerja di perusahaan yang menyediakan jasa pembayaran game, sampai ke menjadi bagian dari tim marketing sebuah perusahaan game.
Sumber:
Tech In Asia
it amazing artikel. saya sih condong ke programmer
BalasHapus