Tampilkan postingan dengan label Review. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Review. Tampilkan semua postingan

Rabu, 19 Juli 2017

Ash: Industri Game Indonesia Masih Terlalu Banyak Mengandung Nilai Pretensi



Pada tanggal 16 Juli 2017 silam, Ababil “Ash” Ashari, Editor In Chief Scroll Down Comics, Founder Scroll Down Gaming, memberikan kuliah singkat di komunitas game developer dengan judul presentasi yang cukup menohok: Prove Me Wrong: The Indonesian Games Industry Is Too Pretentious For It’s Own Good.

Secara umum ada tiga hal utama yang berhasil saya tangkap dalam kuliah singkatnya tersebut. Pertama, Ash bukan seorang game developer jadi dia memang nggak bisa bikin game. Kedua, Ash terlalu sering ngomong basa Inggris sampe-sampe saya bingung ieu jelema teh ngomong naon da urang mah teu ngarti. Dan poin ketiga yang paling penting adalah Ash itu gendut. Itu merupakan sebuah kenyataan yang tidak bisa diganggu gugat, tidak bisa dimodifikasi dan tidak bisa direkayasa. Well, kecuali lewat photoshop.

Ngomong-ngomong, ngeliat Ash presentasi saya sempat nyangka kalau dia sedang menghasut anak-anak komunitas game untuk berdemo: “Turunkan harga game original! Turunkan harga action figure!” Ternyata bukan. Sayang banget. Padahal kalau dia demo soal itu, saya yakin banyak banget anak-anak lintas komunitas yang bakalan ngedukung. Anyway, selain tiga hal utama tadi ada beberapa poin lain yang nggak terlalu penting dan sempat saya catat dalam presentasi singkatnya.
Namun sebelum itu saya ingin membahas sedikit soal Pretentious atau Pretensi (dalam bahasa Indonesia). Menurut KBBI, Pretensi berarti: Keinginan yang kurang mendasar, dalih atau perbuatan yang berpura-pura. Istilah ini biasanya dikaitkan dengan sebuah situasi atau pencapaian yang nyaris mustahil. Nggak 100% mustahil karena yang namanya keajaiban itu bisa saja membuat sesuatu yang semula mustahil menjadi kenyataan.

Berpretensi Itu Boleh, Asal Jangan Berlebihan
Sedikit berpretensi boleh lah, asal jangan berlebihan. Karena sisi baik dari sebuah pretensi adalah dapat membangkitkan semangat dan memberikan motivasi. Kalau berlebihan, nah ini baru bakalan jadi bumerang. Apakah anda pernah berpikir untuk menyetir dari Bandung sampai Jakarta dengan mata tertutup karena mobil itu rodanya empat? Ini namanya pretensi.

Karena antara keinginan dan ilmunya nggak nyambung. Apa hubungannya mobil beroda empat dengan bisa nyetir dengan mata tertutup? Hal yang sama berlaku untuk industri game. Pelajari dulu ilmunya dengan benar agar dapat menghasilkan kesimpulan yang tepat.

Hanya 10% dari orang Indonesia yang bermain game
Statistik ini sangat menggelitik terutama bagi anda yang memiliki jiwa bisnis. Jika anda berdagang, maka keuntungan pasti menjadi target utama. Lalu siapakah yang akan memberikan keuntungan pada bisnis anda? Pasti pelanggan bukan. Berapa banyak? Nah, jumlah pelangan atau calon pelanggan inilah yang harusnya menjadi angka dasar dalam melakukan asumsi bisnis anda. Apa pun bisnisnya, apa pun teori dan formula yang akan anda gunakan.

Jumlah penduduk Indonesia sekitar 257 jutaan, dan hanya sekitar 25 juta orang (10%) yang tercatat bermain game online. Ini data kasar, tapi sudah cukup bisa dijadikan acuan. Dibandingkan dengan negara lain, misalnya US yang berpenduduk sekitar 321 juta dengan jumlah gamers tercatat 155 juta orang (49%).

Kesimpulannya sangat mudah. Dengan menggunakan teori probalistik sederhana, dengan dua angka populasi kasar di atas, kira-kira lebih berpotensi mana? Membuat game dalam bahasa Indonesia atau game dalam bahasa Inggris? Sekarang saya jadi paham kenapa ada banyak studio game teman-teman yang lebih memilih ‘bermain’ untuk pasar luar negeri.

Single Fighting Is the Definition of Pretentiousness
Saya suka dengan kalimat di atas karena sangat memudahkan saya untuk menjelaskan tingkat kerumitan pembuatan game. Sebenarnya dalam hal ini, saya termasuk salah satu oknum yang bersalah karena ikut memberikan informasi bahwa saat ini membuat game ‘cenderung’ lebih mudah karena didukung oleh berbagai jenis game engine yang sangat canggih.

Kondisinya game engine jaman sekarang jauh daripada kondisi game engine 10 tahun yang lalu. Saat itu, untuk membuat landscape 3D aja, ngodingnya bisa seminggu. Belum lagi bikin kodingan untuk nanam pohon dan rumput. Ribet lah pokoknya.

Meski kondisi game engine saat ini sudah lebih canggih, tetap saja membuat game adalah sebuah kegiatan tim. Jika anda nekat untuk membuat game sendirian, kemungkinannya ada tiga. Jika anda seorang ilustrator, game anda visualnya akan bagus, tapi gameplay nya kacau. Jika anda seorang programmer, seperti saya, gameplay nya pasti luar biasa, tapi visualnya ancur. Jika anda nggak bisa dua-duanya, tapi tetap nekat bikin game sendirian kayak mas Ash, paling-paling anda akan terkena tipes.

Unity1

Crowdfunding Requires Creative Pretentiousness
Salah satu masalah klasik dalam pembuatan game dan industri lainnya secara umum adalah masalah duit. Beruntung, dalam beberapa tahun terakhir ada beberapa situs yang menyediakan servis investasi keroyokan alias Crowdfunding. Dengan servis ini, anda ‘mungkin’ bisa mendapatkan dana yang cukup untuk membuat game anda.

Masalahnya ada dua. Pertama, anda harus bisa meyakinkan orang-orang yang ‘mau bayarin elu’ kalau game yang mau dibikin itu bagus. Kedua, anda harus pastikan jika game yang dibikin selesai sesuai dengan deadline alias si singa-mati tea.

Sedikit berpretensi untuk ngibulin para investor supaya ngocorin duitnya terbilang satu langkah yang cukup bagus. Anda bisa sewa ilustrator jago, bikin video 3d yang lumayan keren, bikin story, bikin detail karakter, bla-bla, pokoknya gimana caranya game anda akan menjadi The Next AAA Game. Ngibul pastinya. Nggak apa-apa.

Tapi ini akan jadi masalah jika anda tidak bisa mewujudkan kibulan anda. Jadinya anda yang semula hanya berniat ‘ngibul-doang-tapi-nanti-akan-terwujud’ berubah menjadi ‘ngibul-sekarang-ngibul-ntar-dan-ngibul-nantinya’. Hal ini akan semakin diperparah jika tim yang anda bentuk terdiri dari hanya 1-2 orang profesional developer, yang sisanya dibantuin oleh anak-anak yang baru lulus kuliah, belum pernah terlibat langsung dalam pembuatan game tapi semangat banget pengin jadi instant profesional game developer.

Unity Fundamental

The traditionally funded has pretentious short term financial goals
Membuat game itu mahal dan belum tentu balik modal. Sehingga kunci utamanya adalah pastikan anda memiliki cashflow yang stabil. Hal ini kebanyakan sering sekali dilupakan oleh para founder atau game developer pemula. Mereka hanya berpikir untuk membuat game yang keren tapi melupakan aspek penting dalam dunia bisnis. Cashflow.

Tanpa perencanaan cashflow yang jelas, berapa banyak pun modal yang anda miliki akan habis. Apalagi kalau anda tidak punya modal. Ada banyak sekali contoh kasus studio game besar Indonesia yang terpaksa tutup gara-gara si Initial D ini. Duit maksudnya. Membuat game yang bagus itu penting, tapi membuat game yang bisa dijual dan bisa mempertahankan cashflow itu jauh lebih penting.

Terkait dengan hal tersebut, mungkin sudah saatnya para pelaku industri game untuk menghentikan kegiatan bajak-membajak software. Karena bisa jadi, salah satu alasan kenapa industri game kita belum bangkit karena masih banyak developer yang suka membajak sawah. Lah, harusnya konsentrasi bikin game ini malah ngebajak sawah!

komik4

Overall apa yang dipaparkan oleh mas Ash sangat mencerminkan kondisi dunia nyata industri game Indonesia yang selama ini mungkin tidak banyak diketahui oleh banyak orang. Atau ditutup-tutupi untuk maksud tertentu. Dalam presentasi Kementrian Parekraf 2014 silam, saya bahkan sempat melihat pula sebaran statistik tentang pertumbuhan game developer Indonesia yang berbanding terbalik dengan nilai komersil yang dihasilkannya.

Jadi apa yang disampaikan Ash benar-benar sesuai dengan kondisi saat ini. Kalau pun ada yang membantah atau pun tidak setuju juga nggak apa-apa. Karena Ash jelas-jelas menyebutkan:
Prove Me Wrong!

Namun tujuan Ash dalam presentasinya ini bukan untuk melemahkan semangat teman-teman Game Developer. Justru sebaliknya. Ash ingin mempecut Industri Game Indonesia menjadi suatu yang “Profitable” dan “Sustainable”. Sebagai salah satu penggiat di Industri Kreatif Indonesia, Ash sangat ingin salah satu mimpinya terwujud menjadi kenyataan yaitu: “Having Indonesians Play Indonesian games“.

Ada banyak hal yang tidak sempat dicover pada artikel ini, jadi sangat disarankan bagi anda untuk menonton video dan download slide presentasinya.

For Ash: I cant prove you’re wrong, but I can prove you’re FAT!

Sabtu, 27 Mei 2017

Bagaimana Video Game Mampu Mengubah Plot Membosankan Menjadi Suatu Pengalaman

Menulis cerita itu susah. Saya punya tumpukan cerita setengah jadi berserak di buku-buku catatan dan terlupakan di kedalaman hard drive. Beberapa dari mereka hanya mencapai satu adegan, atau beberapa karakter dan latar. Hampir tidak ada yang memiliki satu cerita utuh dengan awal, klimaks, serta akhir yang menarik, dan ketika saya mencoba membuatnya—entah dengan memberi karakter-karakter tersebut tujuan, misteri untuk dipecahkan, atau dunia untuk dieksplorasi—hasilnya hanya seperti merenggangkan karet saja: tanpa isi.
Cerita yang baik tidak hanya bisa berdiri dengan konsep dan tokohnya saja. Ia membutuhkan isi dan alur cerita. Ketika menikmati cerita dengan plot yang kompleks, atau setidaknya terangkai dengan apik, kamu akan banyak menebak-nebak dan akan selalu tertarik untuk mengetahui apa yang terjadi selanjutnya.
Atau setidaknya, begitu kasusnya untuk cerita yang noninteraktif, seperti dalam novel atau film. Game merupakan media unik yang memiliki intrik-intriknya sendiri dalam bercerita.
Saya baru-baru ini mencoba The Lion’s Songgame petualangan naratif episodik karya Mipumi Games. Setiap episode memiliki cerita yang berdiri sendiri dan memfitur karakter yang berbeda-beda. Saya baru mencoba Episode 1, yang tersedia gratis. Kisah di dalamnya pendek, apik, menawan, dan saya sendiri sangat menyukainya, tetapi jika dilihat lagi, plot dalam kisah ini sebenarnya bisa disebut lemah.

SPOILER UNTUK THE LION’S SONG EPISODE PERTAMA DIMULAI DARI SINI
Episode 1 diberi judul Silence, Kesunyian. Episode ini bercerita tentang Wilma, seorang komponis dan pemain biola, yang sedang kesulitan menyelesaikan komposisinya. Ia merasa stres karena tenggat waktu yang mendekat, dan tertekan karena musiknya akan dimainkan di sebuah konser besar. Selain itu, ia juga jatuh cinta dengan dosennya, seorang pria yang buta sama sekali terhadap perasaannya.
Dosennya menyarankan agar Wilma menginap di kabinnya yang berada di pegunungan, jauh dari hiruk-pikuk kota Wina tempat mereka tinggal. Wilma berharap kesunyian pegunungan bisa membuat pikirannya berjalan lagi, tetapi ketika ia pergi ke sana, ia malah menemukan badai, hujan, dan petir. Hari-hari selanjutnya ia jalankan terperangkap di dalam kabin, melawan rasa takut dan gelisahnya, dan menulis komposisinnya.
Di kabin ia akan menerima telepon dari Leos, dari Bohemia. Leos sedang mencoba telepon jarak jauh untuk pertama kalinya. Tujuan utamanya adalah menelepon keponakannya di Wina, tetapi ketika teleponnya malah tersasar ke Wilma, ia juga dengan senang hati mengobrol dan berteman dengannya.
Pada akhirnya, Wilma menyelesaikan komposisinya, dengan sukses menjalankan konsernya, lalu tamat. Itu saja ceritanya.
SPOILER BERAKHIR DI SINI

Jika dirangkai dengan cara yang salah, ini akan jadi kisah yang sangat membosankan. Wilma mencapai tujuannya tanpa banyak masalah. Telepon dari Leos tidak berpengaruh terhadap cerita keseluruhan. Dosen Wilma tidak lebih dari seorang figuran untuk dipikirkan oleh Wilma.
Tetapi ketika memainkannya, episode pertama dari The Lion’s Song tidak terasa membosankan. Dilihat dari plotnya saja, tamatnya terkesan tidak memuaskan, tetapi ketika mencapainya saya malah tersenyum. Dengan bantuan visual, suara, dan interaktivitas, The Lion’s Song membuat plot yang sederhana menjadi suatu pengalaman yang berarti.

Mencari keheningan, menemukan inspirasi

Wilma merupakan seorang komponis, seorang pembuat musik, jadi mungkin terkesan aneh jika sebagaian besar game ini tidak menggunakan musik latar. Kebanyakan adegan lebih mengandalkan suara ambien, seperti tiupan angin dan deritan atap dan percik-percik hujan. Terkadang, suara-suara ini juga digunakan untuk melambangkan kegelisahan Wilma. Saat ia takut atau tertekan, jantungnya berdetak kencang, angin tidak lagi meniup tetapi memekik, dan deritan di jendela seperti memekakkan telinga.

Wilma membutuhkan keheningan untuk bisa berkonsentrasi dengan komposisinya. Salah satu bagian game ini yang paling saya ingat adalah ketika ia berusaha memblokir kebisingan itu dari pikirannya. Pemain harus mencari sumber-sumber suara ini. Setelah ditemukan, suara berisik itu akan makin mengecil dan lalu digantikan dengan melodi-melodi pendek, seperti melambangkan bagaimana Wilma bisa menenangkan dirinya. Dari ketenangan, ia menemukan inspirasi.
Efek-efek suara ini mungkin terkesan remeh, tetapi dalam permainan, mereka membentuk suatu pengalaman. Ada perasaan hangat dari membantu Wilma menemukan ketenteraman di dunianya. Ketenteramannya tidak diberi tahu langsung, tetapi ditampilkan secara implisit dari dinamika suara.
Selain dengan memblokir kebisingan, Wilma juga bisa mendapat inspirasi dari benda-benda di sekelilingnya. Pemain yang mengerti model game adventure pasti sudah terbiasa mengeklik semua benda di ruangan; di sini benda-benda itu bisa juga memberi inspirasi.
Inspirasi itu bisa jadi didapat dari kalimat dalam buku, rintik-rintik hujan di luar, atau perasaan dalam hati. Setiap kali ditemukan, akan terdengar melodi-melodi pendek lagi, bagian-bagian kecil dari musik yang bisa Wilma buat. Penemuan ini seperti penemuan inspirasi di dunia nyata: tidak terencana, dari hal-hal kecil yang tadinya tidak dianggap.

Distraksi yang bersahabat

Hampir semua ringkasan dan review tentang episode pertama pasti menyebut-nyebut Leos, teman Wilma yang berkenalan dengannya lewat telepon. Tidak heran: Leos mungkin satu-satunya “kejadian”, dalam episode perdana ini.
Jika dilihat dari plot saja, percakapan lewat telepon dengan Leos ini merupakan tambahan yang lemah. Obrolan mereka seperti hanya ditempel begitu saja; tidak ada pengaruhnya ke bagian lain cerita, bahkan tidak mengubah pendapat Wilma tentang apa pun.

Tetapi dalam permainan, perkenalan dengan Leos merupakan distraksi yang sempurna terhadap kemonotonan hujan badai di luar dan kegelisahan Wilma di dalam. Wilma mungkin tidak banyak terpengaruh karena adanya Leos, tetapi pemain akan mengingatnya dan memikirkannya. Leos merupakan tipe yang mudah diajak bicara, tipe yang dengan senang hati bercerita tentang kehidupannya. Ia seperti ada bukan hanya sebagai teman Wilma, tetapi juga teman pemain.

Akhir tidak memuaskan yang memuaskan

Episode 1 dari The Lion’s Song memiliki akhir yang tidak memuaskan, jika dilihat dari alur ceritanya. Wilma berhasil menulis komposisinya, dan ia berhasil memainkannya di konser, di depan penonton yang bertepuk tangan. Tidak ada kesulitan, tidak ada pesan dari si dosen, tidak ada sebut-sebutan untuk si teman yang menelepon dari Bohemia. Itu saja. Selesai.
Akhir seperti ini akan sangat antiklimaks untuk media noninteraktif, tetapi dalam game, ia memiliki arti yang berbeda. Wilma bisa ada di sini berkat bantuanmu. Developer game ini juga pernah menyebutkan bahwa musik yang dimainkan di adegan akhir itu memiliki lapisan-lapisan yang dimainkannya tergantung jumlah inspirasi yang ditemukan pemain. Penutup yang disajikan bukan hanya menjadi akhir cerita, tetapi juga klimaks dari usahamu.


Plot tidak harus menjadi segala-galanya dari suatu cerita, seperti yang dibuktikan oleh The Lion’s Song. Episode pertamanya memberi kisah yang pendek dan manis, dengan plot sederhana yang dijahit apik bersama interaktivitas. Saya bahkan bisa menyebut ini bukan hanya kisah, atau game yang berkisah, tetapi suatu pengalaman. Sesuatu yang hanya bisa didapat dari suatu game, tidak dari media lain seperti cerpen atau film.
Tentu saja, ini bukan berarti plot tidak penting untuk cerita suatu game. Ada banyak game yang menjadi lebih kuat karena plot ceritanya yang berkelok-kelok atau penuh kejutan. Tetapi game memiliki kemampuannya sendiri untuk mengasah suatu cerita. Ia bisa menggunakan suara, visual, penulisan, dan interaktivitas. Ketika semuanya dibuat menyatu dengan baik, kisah paling membosankan pun bisa menjadi sesuatu yang sangat berarti.

Jumat, 14 April 2017

Jawaban Tebak Kata Saku Touchten Kategori Entertainment



Suka tebak tebakan? suka main hangman? wah berarti ini game yang cocok buat kamu! Tebak kata Saku buatan game developer lokal, Touchten, ini akan mengasah kecerdasan kamu serta menambah wawasan kamu tentang pengetahuan pengetahuan umum. Dan dijamin jawaban yang ditanyakan adalah jawaban yang sebenarnya, bukan ngasal kayak kuisnya cak lontong, hahaha.

Contohnya nih, di kategori komik dan kartun, kita akan ditantang pengetahuan dan wawasan kita seputar komik, kartun, manga, hingga anime. Wah para otaku ataupun pecinta komik barat akan benar benar ditantang pengetahuannya dan harus dapat menebak kata tentang hal hal yang di misalnya Star Wars, Anime tahun 90an, karakter karakter di the Avengers

Penasaran kan? langsung saja download gamenya dengan menekan tombol dibawah ini:


Nah, buat kalian yang kesusahan dalam menjawab pertanyaan pertanyaan yang ada di dalam kategori Komik dan kartun, gametutorialid akan membantu memberikan kunci jawabannya lhoo, tapi tenang kita tidak akan kasi spoiler yang tidak diinginkan dan akan kami tampilkan berupa video dan dibagi menjadi per chapter. Oke, langsung saja tidak usah berlama lama lagi, berikut kunci jawaban tebak kata saku touchten kategori entertainment.

KUNCI JAWABAN TEBAK KATA SAKU ENTERTAINMENT CHAPTER 1

KUNCI JAWABAN TEBAK KATA SAKU ENTERTAINMENT CHAPTER 2

KUNCI JAWABAN TEBAK KATA SAKU ENTERTAINMENT CHAPTER 3

KUNCI JAWABAN TEBAK KATA SAKU ENTERTAINMENT CHAPTER 4

KUNCI JAWABAN TEBAK KATA SAKU ENTERTAINMENT CHAPTER 5

KUNCI JAWABAN TEBAK KATA SAKU ENTERTAINMENT CHAPTER 6

KUNCI JAWABAN TEBAK KATA SAKU ENTERTAINMENT CHAPTER 7

KUNCI JAWABAN TEBAK KATA SAKU ENTERTAINMENT CHAPTER 8

KUNCI JAWABAN TEBAK KATA SAKU ENTERTAINMENT CHAPTER 9

KUNCI JAWABAN TEBAK KATA SAKU ENTERTAINMENT CHAPTER 10


Oya, kalau punya akun youtube jangan lupa di subscribe juga di channelnya, nanti kalian minta dibantu walkthrough atau kunci jawaban game apa nanti akan kami buatkan juga

.gametutorialid

Rabu, 05 April 2017

Jawaban Tebak Kata Saku Touchten Kategori Komik dan Kartun



Suka tebak tebakan? suka main hangman? wah berarti ini game yang cocok buat kamu! Tebak kata Saku buatan game developer lokal, Touchten, ini akan mengasah kecerdasan kamu serta menambah wawasan kamu tentang pengetahuan pengetahuan umum. Dan dijamin jawaban yang ditanyakan adalah jawaban yang sebenarnya, bukan ngasal kayak kuisnya cak lontong, hahaha.

Contohnya nih, di kategori komik dan kartun, kita akan ditantang pengetahuan dan wawasan kita seputar komik, kartun, manga, hingga anime. Wah para otaku ataupun pecinta komik barat akan benar benar ditantang pengetahuannya dan harus dapat menebak kata tentang hal hal yang di misalnya Star Wars, Anime tahun 90an, karakter karakter di the Avengers

Penasaran kan? langsung saja download gamenya dengan menekan tombol dibawah ini:



Nah, buat kalian yang kesusahan dalam menjawab pertanyaan pertanyaan yang ada di dalam kategori Komik dan kartun, gametutorialid akan membantu memberikan kunci jawabannya lhoo, tapi tenang kita tidak akan kasi spoiler yang tidak diinginkan dan akan kami tampilkan berupa video dan dibagi menjadi per chapter. Oke, langsung saja tidak usah berlama lama lagi, berikut kunci jawaban tebak kata saku touchten kategori komik dan kartun.

kunci jawaban tebak kata saku touchten kategori komik dan kartun chapter 1



kunci jawaban tebak kata saku touchten kategori komik dan kartun chapter 2



kunci jawaban tebak kata saku touchten kategori komik dan kartun chapter 3



kunci jawaban tebak kata saku touchten kategori komik dan kartun chapter 4



kunci jawaban tebak kata saku touchten kategori komik dan kartun chapter 5



kunci jawaban tebak kata saku touchten kategori komik dan kartun chapter 6




kunci jawaban tebak kata saku touchten kategori komik dan kartun chapter 7



kunci jawaban tebak kata saku touchten kategori komik dan kartun chapter 8



kunci jawaban tebak kata saku touchten kategori komik dan kartun chapter 9



kunci jawaban tebak kata saku touchten kategori komik dan kartun chapter 10


Oya, kalau punya akun youtube jangan lupa di subscribe juga di channelnya, nanti kalian minta dibantu walkthrough atau kunci jawaban game apa nanti akan kami buatkan juga

Sabtu, 24 Desember 2016

Kembangkan dan majukan peradabanmu!! - Civilization VI


Bagaimana rasanya jadi presiden? Seorang pemimpin sebuah negara? Mengatur berbagai aspek kedaulatan negara mulai dari kesejahteraan, hubungan antar bangsa, hingga menjadi negara maju?

Civilization VI adalah simulasi mengatur peradaban sebuah negara agar bisa survive, sustain bahkan bisa bersaing dengan negara lain. Civilization sendiri asalnya dari boardgame yang cukup terkenal dan kemudian dijadikan versi digitalnya hingga seri  ke 6. Sebelumnya saya sendiri sudah pernah mencoba Civilization III di PSX, Civilization V di steam's family share, dan Civilization Beyond Earth di steam.

Gameplay / Mekanik
Dalam Civilization VI kita mengelola sebuah bangsa dari berbagai aspek. Bagaimana mencari sumber daya, membangun dan mengembangkan negara, diplomasi dengan negara lain, hingga menjadi negara terbaik di muka bumi. Karena adaptasi dari boardgame, maka pergerakan dalam game digitalnya pun mengikuti boardgame dengan arah hexagon atau 6 arah yang cukup balance dalam teori boardgame.

Bagi saya, yang membuat seru dalam game ini selain simulasi mengembangkan negara, adalah bagaimana kita bisa menjadi negara yang maju, dan tentunya itulah tujuan akhir tamatnya game ini. Terdapat beberapa jenis kemenangan dalam game yakni:

Militer - Menghabisi negara lain
Budaya - Memiliki nilai kultur yang perbedaannya cukup tinggi dengan negara lain
Ekonomi - Ekonomi paling stabil, biasanya setelah memiliki cukup Devisa dan bangunan
Teknologi - Menemukan semua teknologi paling pertama dan sisa poin teknologi terbanyak

Jadi, meskipun kita kalah bersaing dalam militer, selama negara kita masih bisa berkembang, kita bisa menang dan menjadi negara maju melalui jalur yang lain. Dan dibandingkan versi sebelumnya, dalam versi ini AI musuh pun dapat bersikap berubah ubah sesuai dengan apa yang kita lakukan. Seperti melawan orang sungguhan rasanya, bukan AI.

Dan salah satu yang saya sukai dari versi ke VI ini adalahnya sumber daya yang melimpah disekitar kota. Berbeda dengan versi sebelumnya yang kita perlu eksplorasi sedikit lebih jauh dulu untuk mendapat sumber daya, di versi ini, hampir setiap 1-2 petak terdapat sumber daya yang cukup berharga.

Namun, karena sangat banyak sekali aspek yang perlu diperhatikan, dalam 1 giliran saya bisa menghabiskan waktu sekitar 5-20 menit, bayangkan butuh berapa lama waktu yang dibutuhkan agar saya memenangkan permainan.

Grafis
Dari sisi grafis, Civilization VI memiliki grafis yang lebih kartunis dan lebih cerah sehingga terlihat lebih "game" dibandingkan dengan seri sebelumnya yakni Civilization V yang menggunakan grafis realis, semirip mungkin dengan aslinya. Ya, grafis pada Civilization VI terlihat lebih enak dipandang dengan gaya kartunis mobile semacam Clash of Clans sehingga memainkan game ini lebih asik dibandingkan versi sebelumnya.


Sound
Berbeda dengan game strategi yang sebelumnya saya review, yang rata rata tidak terlalu terdengar suara musiknya. Civilization VI memiliki background musik yang cukup terdengar dan juga enak didengar karena menggunakan musik Orkestra (Genre musik favorit saya). Selain itu bisa memacu adrenalin kita sesuai dengan kondisi yang sedang terjadi dalam game.

Nilai edukasi
Game ini mengajarkan kita bagaimana susahnya jadi presiden sebuah negara, dan apa apa saja hal yang dikerjakannya. Jadi jangan hanya berkeluh kesah tentang kinerja presiden karena banyak sekali hal yang perlu diperhatikan oleh presiden. Bahkan ada sesuatu yang bukan pekerjaan presiden terkadang kita suka berkeluh kesah mengapa presiden tidak melakukan hal tersebut.

Kesimpulan
Game ini cocok untuk orang yang suka strategi yang bisa dilakukan perlahan, bukannya real time. Lebih cocok lagi untuk para pemain boardgame yang sudah hardcore apalagi kalau sudah bermain versi boardgamenya. Karena Civilization Boardgame butuh bermain sekitar 6-12 jam dan itupun tidak bisa save game maka saya sangat merekomendasikan game ini karena terdapat fitur "Save Game"

Tertarik dengan game ini? Bisa dibeli melalui Steam Store

Jumat, 23 Desember 2016

Akinator - Sang pembaca pikiran


Bagaimana kalau ada game yang bisa membaca pikiranmu? Dan apa yang akan kamu lakukan kalau dia berhasil menebak apa yang kamu pikirkan?

Senang? ingin main lagi? terkagum kagum?
Saya justru berpikir apa yang harus saya pikirkan agar game ini tidak berhasil membaca pikiran saya. Ya, Akinator adalah game yang mampu menganalisa dan menebak karakter yang kita pikirkan melalui serangkaian pertanyaan yang hanya perlu kita jawab ya atau tidak. Mekanisme game yang sangat sederhana namun dengan backend yang cukup rumit. Dia tidak hanya bisa menebak karakter fiksi namun juga orang yang ada di dunia nyata. Hebatnya lagi dia mampu menebak karakter yang bahkan tidak seberapa terkenal. Setelah beberapa kali memainkan saya jadi ingin mereview game satu ini.


Skenario
Tidak ada cerita tentang siapa kita dalam gamenya, namun berdasarkan websitenya, ada Fabulous Story of Akinator . Ceritanya kita (sebenarnya pembuat gamenya sendiri) berjalan ditengah gurun dan menemukan sebuah lampu minyak kuno. Mencoba iseng menggosok 3 kali seperti dalam cerita aladin, muncullah jin yang menantang untuk menjawab karakter yang kita pikirkan.

Ceritanya sebenarnya kurang begitu menarik, seakan akan cerita dibuat supaya ada cerita dibalik game ini, padahal cerita developer sendiri diatas juga fiktif. Meski begitu tema gurun pasir dan cerita aladin cukup kental terlihat pada latar gambar game ini.

Gameplay / Mekanik
Pemain hanya perlu menjawab Ya, Tidak, Tidak tahu, mungkin iya, atau mungkin tidak. Mekanik yang cukup mudah bagi pemain dengan segala umur, tentunya permainan akan menjadi jauh lebih menarik apabila kita menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh akinator sejujur mungkin. Dengan begitu kita bisa tahu apakah Akinator tahu karakter yang sedang kita pikirkan atau tidak.

Di awal permainan kita ditanya tentang umur, entah itu tujuannya untuk membatasi pemain, atau untuk mendapatkan data kira kira karakter apa saja yang diketahui oleh pemain. Saya sendiri iseng memanipulasi umur jadi jauh lebih mudah kemudian mencoba memikirkan karakter dari tahun 80an. Tebak tebakan akinator pun mengarah ke karakter tahun 80an meskipun pada akhirnya gagal menjawab juga, hahaha.

Intinya memainkan game ini cukup mudah karena hanya perlu klik jawaban yang tepat. Bahkan anak kecilpun bisa memainkan game ini (jika bisa berbahasa inggris tentunya).

Grafis
Hanya menampilkan gambar background dan karakter pada tampilan gamenya dengan sedikit animasi pada karakter Akinator. Hal yang lucu ada pada saat Akinator terlihat berpikir sangat keras, disana saya berpikir, ah pasti Akinator tidak bisa menebak apa yang saya pikirkan. Namun ketika animasinya kembali normal saya kesal dan was was, jangan jangan karakter saya bisa ditebak. Ya, meskipun grafisnya sangat minimalis, namun grafis yang ada sudah mampu untuk membuat pemain tidak merasa bosan dan bereaksi terhadap setiap animasi yang dilakukan oleh Akinator.

Sound
Tidak terdengar sound sama sekali, baik Akinator yang saya mainkan di versi web maupun di versi Mobile. Tidak ada suara yang mampu membuat kita immersif dengan gamenya, meskipun begitu game ini tetap asik untuk dimainkan.

Nilai Edukasi
Dengan adanya Akinator saya mencoba mengkaitkan dengan fenomena sekarang, dimana banyak orang mudah terpancing oleh media meskipun media tersebut memberikan informasi yang salah, hoax Banyak orang suka berasumsi sesuai dengan pemikirannya tentang berita yang disampaikan oleh media.

Berbeda dengan Akinator, jika belum benar benar yakin ia masih terus bertanya pada kita tentang apa yang kita pikirkan, kalaupun dia sudah menjawab dan salah, dia tidak ngotot bahwa jawabannya benar melainkan bertanya terlebih dahulu apakah benar tebakannya tentang karakter yang sedang kita pikirkan, dan ketika dia benar benar salah dia menyerah dan bertanya kebenaran pada kita.

Fun
Bagi orang yang baru bermain, game ini sangat menyenangkan ketika kita kaget bahwa Akinator dapat menebak karakter yang sedang kita pikirkan. Disana membuat kita bertanya tanya bagaimana mungkin Akinator mampu membaca pikiran kita melalui pertanyaan pertanyaannya? mulai dari karakter yang umum dan sangat terkenal, bahkan hingga hewan yang bahkan cuma jadi figuran juga bisa ditebak oleh Akinator.

Namun, bagi orang yang sudah cukup sering bermain, letak keasikan utama terletak pada bagaimana cara mengalahkan Akinator. karakter apa yang perlu kita pikirkan yang kira kira Akinator tidak dapat menjawabnya. Akinator akan menyerah untuk menjawab ketika sudah melontarkan sekitar 50 pertanyaan. Tetapi juga ada kondisi dimana Akinator menjawab salah namun berbeda tipis dengan karakter yang kita pikirkan.


Saya sendiri baru berhasil mengalahkan akinator setelah beberapa kali mencoba memikirkan karakter yang sekiranya tidak terlalu viral di Internet tetapi rata rata bisa dijawab semua oleh Akinator. Kemudian saya berpikir, berapa banyak orang diluar sana yang sepemikiran dengan saya, akhirnya saya coba mencari karakter utama dari sebuah video game yang cukup terkenal tapi tidak terlalu banyak dibahas di internet, yakni Rain dari Final Fantasy Brave Exvius. Dan hasilnya, Akinator menyerah setelah melontarkan 75 pertanyaan dan salah menjawab sebanyak 4 kali.




Kesimpulan
Game ini cocok untuk orang yang iseng, yang mudah kagum akan sulap. Apabila sulap di televisi kita hanya bisa melihat dan itupun cuma sekali, dalam game ini kita bisa ikut terlibat dalam sulap tersebut, bahkan memainkannya berulang kali. Dulu game ini sangat populer di Web, namun ternyata saya baru tahu kalau sudah ada versi Mobile Smartphonenya.

Tertarik mencoba game ini?

Rabu, 21 Desember 2016

Bangun kota dengan bantuan Dewa dan Kaisar - CAESAR III


Caesar III merupakan salah satu game simulasi membangun kota yang mirip dengan game SimCity, perbedaan utama terletak pada tema yakni pembangunan kota di roma yang identik dengan kaisar dan dewa dewa yang ada. Dalam Caesar III, pemain mempunyai tugas sebagai gubernur di satu provinsi dalam kerajaan Roma untuk mengembangkan peradaban Roma dan membangun kota besar dari tanah lapang berdebu. Buat jalan, bersihkan hutan, dan bangun berbagai macam bangunan dan struktur yang ada pada era 2000 tahun yang lalu sambil menghalau serangan pasukan barbar dan memetik keuntungan dari masyarakat yang ada.

Dibandingkan dengan SimCity (pada era yang sama dengan Caesar III) saya pribadi lebih suka mekanik permainan dari Caesar III karena strategi penataan kota sangat berpengaruh, dan kita tidak hanya membangun kota, memberikan fasilitas yang dibutuhkan dan tinggal tunggu saja perkembangan kota kita. Di Caesar III kita diberi reward untuk melakukan berbagai jenis tugas, mulai dari menata produksi bahan yang efisien hingga mempertahankan pasukan militer.

Skenario
Caesar III adalah game dengan sistem misi (yang totalnya kalau tidak salah ada 12) . Di setiap misinya, pemain diberikan tugas untuk mencapai target, biasanya targetnya adalah jumlah populasi dan skor di beberapa kategori dimana kebijakan kita dinilai, contohnya kesejahteraan penduduk, perkembangan kota, militer, dan lainnya.

Bisa dibilang skenario utama dari game ini adalah kita berperan menjadi seorang gubernur yang diperintahkan oleh kaisar untuk mengembangkan suatu wilayah sehingga menjadi kota yang makmur atau bahkan mampu menghalau serangan musuh dengan militer yang kuat. Karena di awal karir kita sebagai gubernur mampu memberikan hasil yang positif, maka setiap kota yang kita pimpin telah cukup berkembang maka kita ditugaskan kembali untuk dapat mengembangkan daerah lainnya.



Positifnya:
Dengan adanya misi dan target, pemain bisa bermain lebih terarah dan berstrategi bagaimana mencapai target dengan halangan dan sumber daya yang ada. Progres game lebih terlihat apabila misi berhasil dan lanjut ke skenario berikutnya dan rasa puas serta bangga akan dirasakan ketika berhasil menyelesaikan misi atau target.

Negatifnya:
Skenario yang ada sangat statik, tidak pernah berubah, jadi jika di satu skenario kita berhasil menyelesaikan misi, maka jika memainkan skenario tersebut lagi target yang ada sama persis dengan lahan yang sama persis dan sumber daya yang sama persis setiap dimainkan. Terdapat mode free build namun karena menggunakan nama yang tidak terlalu umum (yakni "city construction kit") saya mengira game ini full mission-based saja dan pemain akan cepat bosan apabila gagal menyelesaikan misi salah satu skenario beberapa kali karena tingkat kesulitan yang cukup tinggi setelah misi kedua.

Gameplay / Mekanik
Mengusung tema pembangunan kota, bisa dibilang caesar III adalah SimCity yang bertemakan kerajaan roma. Dibandingkan dengan SimCity, Caesar III lebih adiktif karena seperti yang sudah saya tuliskan diatas, kita tidak hanya membangun kota sesuai keinginan kemudian menunggu perkembangan kota apakah sukses atau gagal, tetapi setiap aksi yang kita lakukan dapat berpengaruh dan di sela sela pembangunan terdapat permintaan kaisar yang perlu dipenuhi, apabila terpenuhi kita bisa mendapatkan reward tambahan, sehingga pembangunan kota tidak bisa asal asalan. Selain pembangunan kota ala simcity, elemen dari game Age of Empire atau Stronghold atau Settler 2, yakni perlu dibangunnya ladang sawah dan buah buahan untuk makanan penduduk, kelapa sawit, tambang, dan beberapa sumber daya untuk memajukan kesejahteraan penduduk juga dibutuhkan. 

Yang unik dari Caesar III adalah adanya dewa yang perlu diperhatikan. Di Caesar III terdapat 5 dewa yang dapat membantu atau malah menghancurkan kita. Dan masing masing dewa memiliki tingkat jealousneess atau iri yang tinggi terhadap satu sama lain sehingga apabila kita membangun temple para dewa sebisa mungkin adil (aneh, dewa minta diadili, haha) sehingga tidak ada yang iri dan merusak tatanan kota kita.


Tips dari dosen saya dalam bermain game ini salah satunya adalah:
Jangan buat banyak jalan perempatan
Beri lahan pembangunan rumah dengan kelipatan 4

Positifnya:
Lebih adiktif dibandingkan SimCity. Penggabungan antara mekanik SimCity dan The Settlers atau Stronghold atau Age of Empires. Pembangunan kota lebih bervariasi, dan kompleks karena yang perlu dipikirkan tidak hanya tata kota saja, melainkan kesejahteraan, perkembangan kota, hubungan dengan kaisar, hingga memperhatikan dewa.

Negatifnya:
Penataan kota yang sangat berpengaruh sehingga perlu diperhatikan tata kota sejak awal. Apabila dari awal sudah salah penataan kota, maka kesempatan mencapai target misi di akhir permainan semakin menipis.

Musik
Tidak banyak yang bisa dibahas tentang musik, jadi saya langsung saja beri contoh musik dan positif serta negatifnya. Contoh  musik yang ada:


Positifnya:
Background music tidak mengganggu kita ketika bermain sehingga pemain dapat bermain dengan fokus terhadap pembangunan kota dalam game.

Negatifnya:
Tidak ada musik yang cukup catchy sehingga kadang saya berpikir game ini memiliki background musik atau tidak. Tidak ada musik yang menarik yang bisa membuat saya ketika mendengar musik tersebut langsung teringat pada Caesar III.

Grafis
Caesar III menggunakan visual isometrik yang dapat dirotasi ke kanan atau ke kiri dengan kelipatan 90 derajat. Entah mereka menggunakan pixel art resolusi tinggi atau 3D yang dirender dengan kemampuan maksimal pada masa itu. Beberapa bangunan bahkan ada animasi untuk memperlihatkan bahwa ada kegiatan yang berjalan pada bangunan tersebut.


Positifnya:
Visual bangunan terlihat cukup detail. Perubahan pekembangan kota terutama rumah penduduk sangat terlihat, dan semakin berkembang, rumah penduduk terlihat semakin bagus, bahkan lama lama terlihat seperti mall.

Negatifnya:
Pemilihan warna untuk visual baik bangunan atau User Interface terlalu gelap atau bisa dibilang kurang menarik, kadang saya perlu menambahkan tingkat brightness pada layar agar game terlihat lebih baik tapi sebenarnya tidak begitu membantu juga.


Apabila tertarik untuk memainkan game ini, bisa beli game digitalnya melalui Steam

Rabu, 14 Desember 2016

Age Of Empires II - RTS seru yang tidak masuk akal !!!


Bagi penggemar game ber-genre real time strategy (RTS), game Age of Empires tentunya sudah tidak asing lagi. Game RTS tersebut merupakan salah satu game populer di era tahun 1997 – 2007 lalu. Salah satu game dari seri tersebut, yaitu Age of Empires II, bahkan bisa disebut sebagai salah satu game yang membawa perubahan besar di dunia RTS, termasuk beberapa hal baru yang disebut mempengaruhi dunia RTS hingga saat ini.

Walau mengusung tema yang tergolong "biasa" pada jamannya yani medieval dibandingkan kompetitornya seperti: Start Craft dan Command & Conquer, Age of Empires 2 akan tetap menjadi game RTS yang selalu dikenang oleh penggemarnya, apalagi pada jaman dimana game RTS makin sedikit seperti sekarang ini. Maka dari itu rasanya akan menarik apabila kita mengulas kembali game legendaris ini.

Plot / Story
Age of Empires 2 mengusung tema utama pada jaman middle-age hingga renaissance atau jaman jaman medieval dimana orang orang berperang tidak menggunakan persenjataan modern, melainkan menggunakan pedang dan panah. Terdapat mode campaign dimana kita memainkan sejarah dari tokoh penting pada zaman medieval, seperti Saladin, Genghis Khan, Atilla the Hun, dan William Wallace. Di beberapa misi bahkan kita dapat mengontrol langsung karakter tersebut, dan berbeda dengan RTS pada zaman sekarang, tokoh penting atau bisa disebut hero tersebut tidak boleh mati terbunuh, berbeda dengan DotA atau League of Legend dimana hero akan hidup kembali meskipun mati berkali kali. Ya, dalam Age of Empires, game akan berakhir juga jika hero kita mati. Kemampuan mengontrol hero menjadi sesuatu yang menarik untuk game dengan genre RTS pada era nya.


Selain mode campaign, terdapat juga beberapa mode lain yang bisa dimainkan dalam game ini, seperti Random Map dengan beberapa victory condition, mengejar raja pihak lawan di Regicide, serta beberapa mode lain seperti Deathmatch, King of The Hill, dan sebagainya. Mode-mode tersebut tentunya bisa menghabiskan banyak waktu kita, termasuk untuk mengumpulkan sumber daya, membangun pasukan, dan meratakan kerajaan lawan. Bisa dibilang, Age of Empires II akan menghabiskan banyak waktu kita ketika memainkannya. 

Gameplay
Biasanya permainan diawali dengan diberikannya beberapa villager yang dapat kita kendalikan. Villager ini adalah unit paling berguna sepanjang permainan dimana unit ini dapat membangun bangunan, mengumpulkan sumber daya, hingga berperang. Ya, villager dapat digunakan sebagai pertahanan terakhir apabila kotamu diserang. Selain villager, kita juga memiliki sejumlah sumber daya yang dapat digunakan untuk membangun bangunan. Setelah membangun beberapa bangunan barulah kita dapat memproduksi pasukan yang bermacam macam, mulai dari pasukan pedang, pasukan panah, pasukan berkuda, pelontar batu, hingga misionaris. 


Disinilah kemampuan strategi kita diuji, bagaimana kita bisa memaksimalkan jumlah maksimal pasukan yang dapat dimiliki dengan komposisi sedemikian rupa dari berbagai jenis unit yang dimiliki dan masing masing keunikannya sehingga dapat mengalahkan pasukan musuh dengan taktik bertarung jitu hingga menghancurkan town hallnya.


Dikarenakan game ini bergenre RTS atau Real Time Strategi, segala pilihan yang kita buat berjalan secara real time, jadi jika kita hanya diam saja maka kita dapat tertinggal dengan musuh yang sudah berkembang maju. Ada berbagai macam strategi yang dapat dilakukan dalam game ini dan itu semua tergantung pada individu yang memainkan game ini, bagaiman strategi yang dilakukan untuk mengalahkan musuh. Kekurangan dari gameplay sendiri fatalnya ada pada sumber daya, karena apabila kita bermain cukup lama dan permainan belum selesai sementara kita membutuhkan sumber daya untuk membuat pasukan, sumber daya yang kita ambil akan habis dan tidak akan ada lagi sumber daya yang baru, ya, semua sumber daya akan habis kecuali makanan yang bisa didapatkan dari pertanian.

Grafis
Age of Empires 2 menggunakan grafis pixel art dengan resolusi cukup tinggi dan menggunakan style isometrik. Untuk game PC pada era itu, grafis yang diusung termasuk grafis yang cukup menarik mengingat game 3D belum banyak beredar, dan grafis game lain juga sedang melakukan perkembangan. Grafis yang ditampilkan dalam permainan sudah bagus karena pemain dapat melihat berbagai macam daerah, apalagi adanya fitur minimap yang dapat kita interaksi sehingga membawa kamera langsung pada titik yang kita klik.


Hal yang kurang bagus menurut saya dalam game ini dari segi grafik adalah tampilan user interfacenya yang masih terlalu kaku. Karena ada banyaknya informasi yang perlu kita ketahui dan minimnya space dalam game untuk memberikan informasi pada kita, ada beberapa informasi yang baru bisa kita ketahui apabila kita letakkan mouse tepat pada kolom informasi yang ingin kita ketahui, mencari tombol pintas suatu aksi misalnya.

Suara
Suara pengiring dalam game tidak terlalu mencolok bahkan saya tidak ingat apakah Age Of Empires 2 menggunakan background music ketika kita memainkan gamenya, kalaupun ada, karena tidak terlalu terdengar sehingga tidak begitu mempengaruhi kondisi psikis pemain ketika memainkan gamenya.

Walau begitu, suara efek (SFX) dalam game sangat kental dan cukup unik. Setiap aksi yang kita lakukan selalu ada suaranya, entah itu gendang yang bergetar, suara pedang yang tabrakan ketika berperang, bahkan suara respon villager yang selalu berubah ubah sesuai dengan negaranya ketika kita memberikan mereka sebuah perintah. Suara yang ada cukup unik dan lucu sehingga dapat membuat saya teringat, dan ketika ada orang yang mendengarkan suaranya meskipun tidak sedang bermain, saya kira dia akan tahu bahwa itu adalah dari game Age of Empire (dengan asumsi dia sudah pernah bermain tentunya)

Hal yang tidak masuk akal
Dengan segala kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, yang paling menarik dan lucu dari Age Of Empires 2 adalah logika umum dalam permainan dalam arti bukan mekanik melainkan korelasi aksi reaksi yang ada dalam game. Tentunya kamu akan paham jika sudah memainkan Age of Empires 2. Apa sajakah itu?



Dan beberapa keanehan lagi akan dijelaskan melalui video dibawah ini:

Senin, 12 Desember 2016

Need For Speed : Most Wanted!


Kali ini saya akan mereview game penuh adrenalin yang mengalami puncak kejayaannya pada tahun 2005 silam. Franchise ini memiliki banyak judul yang telah dirilis tetapi saya ingin me review salah satu judul favorit saya, yakni "Need For Speed: Most Wanted" yang juga diremake dan diporting ke mobile pada tahun 2012 dengan judul yang sama.

Mendengar kata Most Wanted, kira kira apa yang ada di pikiran kita? kejar kejaran seru dengan polisi? kustomisasi mobil yang banyak? mengganti cat mobil dengan motif yang keren? ya, semua itu ada dalam game ini tetapi tidak hanya itu saja yang menarik.

Cerita
Kamu memulai permainan menggunakan sebuah mobil keren yakni BMW M3 GTR melawan rival utama bernama Razor yang mengendarai Ford Mustang GT. Intro dari permainan ini sudah disetting sebagai tutorial dan menjadi momen yang paling diingat oleh pemain. Ya, di NFS Most Wanted terdapat blacklist (atau bisa disebut rival / boss) yang perlu dilawan dan dikatakan menang jika memenangkan 2 pertandingan balap berturut turut. Pada intro, kita langsung melawan Razor, blacklist nomor 1, dengan mudahnya balapan pertama kita menangkan, akan tetapi pada balapan kedua, ketika mobil kita hampir mengenai garis finish tiba tiba mobil yang kita kendarai tersabotase mesin dan rodanya sehingga otomatis Razor menang dan mengambil alih mobil yang kita miliki.


Mobil andalan pun hilang, kita harus memulai semuanya dari awal. Kamu akan diberikan sejumlah uang dan pilihan untuk memulai karir baru sebagai pembalap jalanan. Dengan tujuan akhirnya untuk mengalahkan semua blacklist yang ada hingga merebut kembali BMW M3 GTR yang dipakai oleh Razor Callahan di akhir game ini.

Gameplay
Pada jamannya (2005) game ini memiliki gameplay untuk game bergenre balapan (racing) terbaik karena memberikan banyak kebebasan pada pemainnya untuk melakukan banyak hal dalam game ini. Selain balapan utamanya, pemain dapat melakukan free roam atau berkeliling kota secara bebas sambil mengoleksi sesuatu, mengingat jalan, bahkan mencari rival untuk menambah uang. Tetapi dalam free roam pemain juga harus berhati hati karena jika bertemu polisi, maka kejar kejaran seru akan dimulai, pemain dikatakan lolos dari kejaran polisi apabila mobil polisi yang mengejar hancur semua atau pemain berhasil meninggalkan polisi sejauh mungkin.


Setelah menyelesaikan beberapa persyaratan, seperti memenangkan beberapa balapan, dan memiliki sejumlah bounty dari kejaran polisi, pemain dapat menantang blacklist secara berurutan dari #15 hingga #1. Mengalahkan seorang blacklist dapat membuka tantangan baru, balapan baru, mobil baru, dan kustomisasi mobil yang baru pula. Hal itu tentunya sejalan dengan semakin sulitnya permainan yang akan dihadapi.

Untuk balapannya sendiri sudah cukup seru dengan AI yang bisa berbelok dengan baik ketika ada belokan bahkan melakukan drift. AI juga tahu kapan harus menghindar ketika di depannya ada halangan seperti tembok, pohon, bangunan, atau mobil sipil. Hal tersebut terbukti dengan susahnya mengalahkan blacklist terutama Razor, khususnya apabila mobil pemain belum di upgrade menjadi maksimal. Dan ketika pemain mulai tertinggal oleh musuh, saatnya mengaktifkan NOS (Nitrous Oxide System) yang mendorong mobil menjadi 1.5x hingga 2x lebih cepat dari kecepatan maksimum mobil yang sedang dikendarai.

Grafis
Need For Speed: Most Wanted menggunakan teknologi 3D yang cukup baik sehingga hasil render pada saat memainkan game terlihat apik dan cukup realistis pada masa itu dibandingkan game game sejenisnya sebelumnya. Penggunaan shading yang ada juga konsisten sehingga setiap melihat game ini, suasana yang tergambar selalu panas, seru, menegangkan, dikarenakan setting pada game menggunakan waktu sore hari sehingga game ini memiliki ciri khas tersendiri. Meski begitu tidak dapat dipungkiri untuk beberapa tempat dalam game terutama daerah alam, texture yang digunakan masih belum halus dan kadang terlihat pecah sehingga belum begitu nyata Untuk cutscene cerita, film yang ada cukup realistis, bagaimana tidak, mereka menggunakan model orang sesungguhnya dan menggunakan bantuan green screen untuk editing video sehingga pergerakan karakter bisa halus dan tak terlihat kalau itu model 3D sama sekali. 


Suara
Need For Speed mengusung tema balapan jalanan, identik dengan semaunya sendiri, tidak taat aturan, dan sebagainya. Maka musik yang disajikan dalam game ini banyak mengandung beat, rap, metal, rock, dan jenis jenis musik keras lainnya. Hal tersebut bertujuan untuk menaikkan tensi pemain sehingga pemain akan merasa terpacu untuk memenangkan balapan atau lari dari kejaran polisi. Saya sendiri bukan penyuka musik keras, tetapi ketika memainkan game ini, saya menjadi terpacu untuk membalap mobil didepan, menghalangi mobil yang dibelakang, lari dari kejaran polisi dan banyak lagi dan menurut saya BGM ini cukup cocok dengan tema yang diusung.
Untuk Sound Effect sendiri sudah cukup baik karena selalu terdengar suara yang sesuai dari hasil aksi yang saya lakukan (menabrak mobil, mengaktifkan NOS, mengganti suku cadang, dan lain sebagainya).




Untuk kalian yang ingin bernostalgia dan atau ingin memainkan game ini bisa membeli game ini pada:

ORIGIN PC GAME
ANDROID PLAYSTORE

Minggu, 13 November 2016

Despicable Me: Minion Rush, Game yang membuat kita terpingkal pingkal


Kurang lengkap rasanya jika sudah menonton film despicable me tapi belum memainkan game yang satu ini. Ya, Despicable Me : Minion Rush adalah game dari franchise Despicable Me yang menonjolkan karakter karakter yang bertingkah konyol bernama minion. Game ini bergenre endless run seperti temple run atau subway surfer dimana karakter berlari mengikuti jalur hingga tertahan oleh rintangan, meskipun bergenre endless run, game ini tetap asik untuk dimainkan kapan saja karena adanya berbagai elemen minion yang khas dan lucu.





Game ini bercerita tentang hamba setia dari Gru yang bernama Dave yang bersaing dengan para minion lainnya untuk meraih gelar "Minion of the Year" yang sangat didambakannya. Di update yang sekarang kita juga bisa memainkan Carl dan Jerry. Ada juga berbagai kostum yang dapat digunakan oleh minion dengan membelinya menggunakan pisang yang didapat dalam game. Ada kostum astronot, boxer, cupid, balerina, pemadam kebakaran dan lain-lain. Dengan menggunakan kostum-kostum tersebut karakter kita akan mempunyai kemampuan spesial. Contohnya dengan memakai kostum Dad Minion, karakter kita akan bisa hidup kembali pada kesempatan pertama secara gratis. Sedangkan kostum Cupid Minion akan menaikkan koleksi pisang yang kita dapatkan setiap satu kali balapan hingga 100%.




Ada beberapa lokasi yang tersedia di dalam game ini. Dimulai dari Gru’s Lab, Residential Area, El Macho’s Lair, The Mall, Minion Beach dan masih banyak lainnya. Masing-masing lokasi memiliki rintangan dan tingkat kesulitan yang berbeda-beda. Ini yang membuat setiap lokasi menjadi lebih istimewa dan menarik. Selain berlari menghindari rintangan, akan ada juga boss yang akan siap menghentikan langkahmu. Jika mengambil jalur yang berbeda, kita akan dapat mengakses ruangan rahasia yang berisi banyak pisang di dalamnya.
Selain berlari terus tiada henti, karakter Minion kita juga akan menghadapi boss-boss seperti Vector, Meena dan El Macho yang akan berusaha untuk mengagalkan usaha dan kerja keras kita. Untuk menghadapinya bisa menggunakan cara biasa, mengandalkan kostum atau Power Ups antara Golden Banana, Golden Shield, Freeze Ray, Banana Vacuum bahkan Snowboards, Skateboards dan sepeda BMX. Namun sayang, untuk ketiga Power Ups yang terakhir hanya tersedia untuk waktu yang terbatas saja.

Meskipun genre endless runner adalah genre game yang cukup banyak judulnya di playstore, akan tetapi Gameloft berhasil membuat game yang satu ini tetap eksis dan serasa berbeda dari yang lainnya. Salah satu caranya adalah membuat berbagai macam fitur endless run yang tidak hanya swipe ke kanan kiri saja, tetapi ada banyak jenis mekanik endless yang juga disajikan ditengah tengah sehingga game tidak monoton. Selain itu Gameloft juga rajin update game sesuai dengan event yang ada di dunia nyata, misalkan halloween, musim semi, musim panas, natal, dan lainnya.


Selain gameplay, penyajian visual dan musik sangat khas dan lucu sehingga jika ada orang yang mendengar suara dari game ini mereka sudah tahu bahwa yang dimainkan adalah despicable me: minion rush. tingkah laku minion yang divisualkan dalam game ini juga lucu dan menarik sehingga sebagai pemain kita merasa adiktif karena ingin terus melihat kelucuan para minion

Kesimpulan
Meskipun banyak jenis game endless run, Despicable Me: Minion Rush mampu mendapatkan banyak pemain dibandingkan game sejenis lainnya dikarenakan Gameloft mampu menghadirkan game ini secara apik, baik dari segi visual dan suara yang khas, serta gameplay yang tidak monoton dengan menambahkan jenis gameplay endless run lain di tengah tengah permainan.